Mbah Lasiyo (dua dari kiri) dan Wakil Bupati Arief Rohman (batik hijau) bersama beberapa sedulur sikep meninjau sumur peninggalan Mbah Samin Engkrek yang mengering. (foto: tio-infoblora) |
Terletak di bawah pohon trembesi besar,
sekitar 300 meter sebelah selatan Pendopo Sedulur Sikep (Samin)
Klopoduwur, sumur sedalam 5 meter ini sudah tidak mampu mengaliri
rumah-rumah penduduk di sekitarnya. Warga harus mencari sumber air
lainnya yang jaraknya lebih jauh.
Sesepuh Sedulur Sikep Karangpace, Mbah
Lasiyo mengatakan bahwa saat kemarau seperti ini dirinya dan beberapa
warga di sekitarnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
Ia berharap ada bantuan pembangunan sumber air bersih untuk wilayah
perkampungannya.
“Sumur peninggalan Mbah Samin Engkrek
itu empat bulan lalu dibangunkan tampungan, tower dan pipanisasi oleh
PT.GMM Bulog. Tetapi karena saat ini airnya habis, ya tidak bisa
mengalir,” ucap Mbah Lasiyo jika diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia.
Untuk mengatasi kekeringan ini, menurut
Mbah Lasiyo, pihaknya bersama beberapa warga mencoba mencari sumber
air lainnya yang debitnya besar. Ternyata ada sumber dengan debit
besar di hutan yang letaknya agak jauh, tepatnya di hutan Pos Ngodo
Desa Temengeng Kecamatan Jepon, yang berjarak sekitar 3 km dari
Karangpace.
“Kami berharap Pemerintah bisa
membantu pembangunan jaringan air bersih dari hutan Pos Ngodo menuju
Karangpace. Sehingga saat kemarau seperti ini tidak terjadi
kekeringan lagi,” lanjutnya.
Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si
yang siang kemarin bersilahturahmi ke Karangpace, Klopoduwur langsung
memberikan arahan terkait permintaan bantuan pembangunan jaringan air
bersih di perkampungan sedulur sikep itu.
Ia ditemani Mbah Lasiyo dan beberapa
sedulur sikep langsung meninjau sumur peninggalan Mbah Engkrek yang
selama ini digunakan sebagai sumber penghidupan dalam hal pemenuhan
air bersih.
“Sumurnya memang kering dan tidak ada
airnya, sehingga butuh dicarikan solusi agar sedulur sikep disini
bisa mendapatkan air bersih. Menurut keterangan Mbah Lasiyo, ada
sumber di hutan Pos Ngodo Desa Temengeng, masuk wilayah hutan KPH
Cepu. Coba nanti kita komunikasikan dengan Adm Perhutani KPH Cepu
agar diijinkan membuat jaringan air bersih dari sana,” ucap Arief
Rohman.
Ia pun langsung menghubungi Adm
Perhutani KPH Cepu guna meminta izin pembangunan jaringan air bersih
dari wilayah Ngodo ke Karangpace Klopoduwur.
“Pak Adm Perhutani KPH Cepu sudah
mengijinkan secara lesan. Nanti administrasinya biar dibantu oleh
Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). Tolong Mbah Lasiyo
dan sedulur disini sabar nggih, nanti kalau ada tim dari Bappeda yang
akan melakukan survey mohon didampingi ke lapangan,” terang Arief
Rohman.
Wakil Bupati yang juga mantan anggota
DPRD Jawa Tengah ini memandang kebutuhan air bagi sedulur sikep
sangatlah penting. Terlebih kawasan ini ditetapkan sebagai desa
wisata budaya, sehingga infrastruktur pengairannya harus bagus untuk
menunjang kegiatan pariwisata, selain untuk kebutuhan pokok sehari
hari. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar