Simposium Pilot Project Teknologi CCS di STEM Akamigas Cepu dihadiri Bupati dan ilmuan Jepang. (foto: dok-ib) |
Kesiapan itu ditandai dengan adanya
pelaksanaan The 14'th Symposium on CCS di Grha Oktana Kampus
STEM Akamigas Cepu, Sabtu (5/8/2017) yang diikuti ratusan akademisi
dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi permigasan baik dalam
maupun luar negeri.
Hadir dalam simposium tersebut Direktur
Proyek CCS Indonesia Prof. Wawan Gunawan A Kadir yang tidak lain
adalah wakil rektor ITB Bandung, lalu Dr. Toru Takahashi dari Fukuda
Geological Institute Jepang, Mr. Isamu Kuboki dari JICA Jepang,
Bupati Djoko Nugroho, Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si, Ketua STEM
Akamigas Prof Dr. RY Perry Burhan M.Sc dan pejabat OPD terkait.
Bupati mengapresiasi penunjukan Blora sebagai pilot project CCS di Asean. (foto: dok-ib) |
“Setelah seharian mengikuti
simposium, seluruh peserta langsung kami ajak meninjau lokasi
penanaman gas karbon. Semuanya berjalan lancar dan antusias dengan
teknologi CCS. Semoga bisa mengurangi pemanasan global yang
diakibatkan efek rumah kaca,” ucapnya.
Menurutnya, program CCS ini akan
digunakan untuk menangkap karbon dari pembuangan industri migas Blok
Gundih yang ada di Kecamatan Kradenan. Proyek didanai oleh Asian
Development Bank (ADB).
“Gas karbon yang dibuang dengan cara
dibakar itu akan kita tangkap agar tidak memperparah pemanasan
global, lalu kita tanam ke sumur bawah tanah. Yang asalnya dari bumi,
kita injeksikan lagi ke dalam bumi sehingga pencemaran bisa
berkurang. Rencananya gas karbon dari Gundih tersebut akan kita tanam
di sumur Jepon-01,” ujar Prof Wawan.
Jamuan makan malam kepada peserta simposium CCS di Pendopo Rumah Dinas Bupati. (foto: dok-ib) |
Dirinya menjelaskan, masalah pemanasan
global kini sudah menjadi masalah dunia, tidak hanya maasalah
Indonesia saja. Jika gas karbon hasil industri terus menerus
dilepaskan di udara, tidak mustahil es di kutub utara dan kutub
selatan akan mencair yang akibatnya lebih dari 1000 pulau kecil di
Indonesia bisa tenggelam.
Sementara itu Prof Toshifumi Matsuoka
salah satu dosen sekaligus ilmuan dari Jepang yang berhasil
menerapkan CCS di negaranya mengapresiasi kesiapan pelaksanaan
teknologi ramah lingkungan ini di Blora. Selama mengikuti simposium
dan peninjauan lapangan ke Sumur Jepon-01, ia optimis bahwa CCS akan
mampu berkontribusi besar untuk pengurangan pemanasan global.
![]() |
Peninjauan lokasi proyek CCS di Sumur Jepon-01 Dukuh Watulumbung Kecamatan Jiken. (foto: dok-ib) |
“Terimakasih telah memilih Blora
sebagai lokasi penerapan teknologi CCS yang sangat bermanfaat untuk
kelestarian alam dan lingkungan. Bahkan ini yang pertama di Asia
Tenggara dan kedua di Asia setelah Jepang. Pemkab akan siap
memberikan dukungan penuh untuk kesuksesannya,” kata Bupati Djoko
Nugroho
Di depan para tamu dan peserta
simposium, Bupati juga mengutarakan berbagai potensi Kabupaten Blora
yang perlu untuk dikembangkan seperti populasi sapi yang menempati
urutan pertama di Indonesia dan komoditas jagung terbesar kedua di
Jawa Tengah. (res-infoblora)
1 komentar:
Boleh diterangkan untuk masalah amdalnya atau dampak terhadap lingkungan
Posting Komentar