![]() |
Ibu-ibu Dukuh Sambongmacan Desa Sumber mengikuti pelatihan membatik oleh kelompok Manggar Pelangi, Rabu (28/6). (foto: andi) |
Setidaknya ada 20 orang ibu-ibu dan
remaja perempuan yang mengikuti pelatihan oleh kelompok perajin batik
Manggar Pelangi Desa Sumber. Sejak Selasa (27/6) mereka tampak
antusias mengikuti arahan pelatih yakni Bu Jarwati dan Rudianto
pemuda desa yang ahli desain batik.
Dengan duduk lesehan, ibu-ibu muda ini
dilatih mulai dari menggambar pola motif batik di kertas blat yang
nantinya dipindahkan ke kain. Lantas cara menyanting juga diajarkan
hingga mewarnai dan proses finishing berupa penguncian warna dan
nglorot.
Pelatihan dilaksanakan selama dua hari
hingga Rabu (28/6). Di hari kedua, peserta pelatihan mulai mencanting
di sehelai kain besar secara bersama-sama. Meskipun hasil
cantingannya belum serapi dan sebagus pembatik pada umumnya, namun
hal itu tidak menyurutkan semangat untuk terus mencoba dan belajar.
![]() |
Dengan bimbingan Rudianto, Ibu-ibu semangat membuat motif batik. (foto: andi) |
“Senang bisa belajar batik bersama
teman-teman dan tetangga. Nanti setelah bisa membatik, saya ingin
ikut mengerjakan kerajinan batik agar bisa membantu ekonomi keluarga.
Lumayan bisa untuk tambahan uang belanja,” ucapnya.
Rudianto sebagai pelatih mengatakan
bahwa kegiatan pelatihan membatik yang dilaksanakan di rumahnya itu
bertujuan untuk membekali ketrampilan kepada ibu-ibu rumah tangga
yang ada di desa.
“Kami ingin meningkatkan kualitas SDM
ibu-ibu di pedesaan melalui ketrampilan membatik, dengan ini
pemberdayaan masyarakat bisa terlaksana dan menghasilkan,” ujar
Rudianto yang merupakan ahli desain batik itu.
Kegiatan pelatihan batik itu pun
dilaksanakan secara mandiri oleh kelompok batik Manggar Pelangi Desa
Sumber untuk para ibu-ibu.
Jarwati, salah satu perajin batik
Manggar Pelangi menyampaikan bahwa dirinya ingin kembali
menggeliatkan semangat ibu-ibu di Desa Sumber untuk membatik. Baginya
kegiatan membatik bisa untuk mengisi waktu ibu-ibu di desa setelah
memasak.
Motif yang diajarkan merupakan motif
motif lokal Kabupaten Blora seperti jati, akar jati, daunjati, gagak
rimang, dan beberapa tanaman pangan yang ada di pekarangan rumah juga
dijadikan motif batik. Mereka berharap kegiatan ini kedepan bisa
berkelanjutan dan membentuk kelompok-kelompok perajin batik.
(andi-ib)
0 komentar:
Posting Komentar