Satgas Mafia Pangan sedang memeriksa komoditas pangan dan sembako di supermarket Kota Blora. (foto: dok-ib) |
Sejak Senin kemarin, Satgas Mafia
Pangan mulai melakukan patroli pusat ekonomi, pasar tradisional,
supermarket hingga gudang pangan dan elpiji. Mereka ingin memastikan
tidak ada penimbunan sembako jelang Ramadhan. Sehingga jangan sampai
ada alasan kenaikan harga karena stok yang minim.
“Mendekati bulan puasa, harga sembako
akan meningkat. Sebagai langkah antisipasi adanya penimbunan, kita
sebar anggota untuk melakukan patroli sidak,” ungkap Kapolres
Blora, AKBP Surisman melalui Kasat Reskrim Polres Blora AKP Herry Dwi
S.H, M.H, Senin (15/5/2017) kemarin.
Mengecek harga daging ayam di dalam pasar tradisional. (foto: dok-ib) |
“Kami tidak segan-segan untuk
menindak pelaku penimbunan baik sembako, menjual makanan kadaluarsa
maupun gas elpiji,” jelas AKP Herry.
Dalam pantauan di lapangan, petugas
mendatangi beberapa toko yang ada gudang sembako, swalayan dan mini
market yang tersebar di wilayah Kota Blora. Tim satgas memeriksa
sejumlah sembako dan produk makanan kemasan yang tersimpan di
Swalayan, Mini Market dan gudang toko.
Hanya saja, sejauh ini tim satgas
pangan Polres Blora belum menemukan adanya indikasi penimbunan
sembako. Selain itu tim satgas pangan Polres Blora juga akan terus
melakukan monitoring dan pengecekan langsung baik pedagang, konsumen
maupun distributor sembako untuk mencegah terjadinya lonjakan harga
dan kelangkaan barang.
“Hasil pantauan, harga pangan saat
ini masih cukup stabil. Selain itu sampai saat ini stok pasokan
sembako masih mencukupi kebutuhan pasar menjelang Ramadhan, akan
tetapi untuk gas elpiji 3 Kg mulai mengalami kelangkaan,” ujar
Kasat Reskrim.
Seperti diketahui pembentukan Satgas
Mafia Pangan ini merupakan tindak lanjut perintah Kapolri Jenderal
Tito Karnavian melalui Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono. Satgas
ini akan melakukan pengawasan harga pangan di pasar-pasar yang akan
dievaluasi hasilnya setiap dua pekan. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar