Aksi Wishme Salman Abdillah atau Alif Kriwul ketika memainkan lakon wayang Gatotkaca Jedi. (foto: dok-ib) |
Ialah Wishme Salman Abdillah atau yang
lebih akrab disapa Alif Kriwul dalang cilik dari Sanggar Seni Cahyo
Sumirat Blora. Dalang cilik yang saat ini menyandang sebagai siswa
kelas VI SD Islam Baitunnur Blora itu akhir pekan lalu menerima
penghargaan sebagai dalang cilik terbaik, menyabet juara pertama
dalam Festival Dalang Cilik Nasional 2017 yang diselenggarakan
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Menurut Ki Nuryanto pengasuh Sanggar
Seni Cahyo Sumirat, anak asuhnya itu dalam festival yang
diselenggarakan untuk memeriahkan Dies Natalis UNY Yogyakarta ke 53
mulai 2-6 Mei 2017 tersebut berhasil meraih nilai tertinggi setelah
memukau juri dan tamu undangan.
![]() |
Anak-anak sanggar seni Cahyo Sumirat yang berhasil tampil memukau di Festival Dalang Cilik Nasional di UNY Yogyakarta, pekan lalu. (foto: dok-ib) |
Ia mengungkapkan, sebenarnya ada 3
dalang cilik Blora yang mengikuti festival itu. Ketiganya merupakan
pemenang Festival Dalang Cilik Kabupaten Blora tahun 2015 lalu.
Selain Alif, ada Tegar Haryoseno siswa MI As-salam Cepu dan Aknantya
Akmal Fauzan siswa SDN 1 Sambong. Ketiganya merupakan dalang cilik
asuhan Sanggar Seni Cahyo Sumirat Dukuh Pangkat Desa Purwosari
Kecamatan Blora Kota.
“Harusnya Blora bisa mendominasi
juara di festival tersebut. Namun ternyata juri dari UNY berkata
lain. Hanya Alif yang berhasil meraih juara. Namun demikian ini
menjadi kemenangan dan kebanggaan kita semuanya. Karena 3 dalang
cilik dari Blora dan rombongannya sebanyak 18 orang tampil komplit,
diaulat tampil perdana untuk mengiringi prosesi pembukaan festival.
Selain mendalang, mereka juga tampil menabuh karawitan bergantian
mengiringi jalannya pentas yang dilakonkan temannya. Rektor UNY dan
para tamu undangan pun memberikan tepuk tangan meriah,” lanjut Ki
Nuryanto.
![]() |
Alif Kriwul (tengah) memegang piala juara pertama Festival Dalang Cilik Nasional 2017 dari UNY Yogyakarta didampingi orang tua, pengasuh sanggar dan Ketua Pepadi Kabupaten Blora. (foto: dok-ib) |
Sebagai pengasuh Sanggar Cahyo Sumirat,
ia mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kepemudaan Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) dan Persatuan Pedalangan
Indonesia (Pepadi) Kabupaten Blora yang selama ini telah memberikan
bimbingan dan memfasilitasi alat untuk latihan.
“Kami hanya lima kali latihan untuk
mengikuti festival itu. Anak-anak yang menentukan lakonnya. Kami dari
sanggar hanya mematangkan sabet dan iringan gamelannya. Karena alur
cerita sudah mereka pahami sesuai lakon yang dipilih,” terang Ki
Nuryanto.
Dalam festival itu, Alif memainkan
lakon Gatotkaca Jedi. Sementara Tegar memainkan lakon Wahyu
Cakraningrat, dan Akmal memainkan lakon Wahyu Topeng Waja.
“Dengan prestasi yang berhasil
mengharumkan nama Blora ini, kami berharap kedepan ada perhatian
lebih besar dari pemerintah kabupaten guna pengembangan bakat
anak-anak kita,” pungkasnya.
(berita terkait: 1. Festival Dalang Bocah Nasional 2016 : Dalang Cilik Blora Tampil Memukau, 2. Hebat, Dalang Cilik Blora Jadi Penyaji Lakon Terbaik Nasional 2016)
(berita terkait: 1. Festival Dalang Bocah Nasional 2016 : Dalang Cilik Blora Tampil Memukau, 2. Hebat, Dalang Cilik Blora Jadi Penyaji Lakon Terbaik Nasional 2016)
Terpisah, Alif ketika dihubungi merasa
bangga karena bisa kembali meraih prestasi tingkat nasional dan
mengharumkan kota kelahiran. Anak dari Edi Purwanto warga Dukuh
Maguan Desa Tamanrejo Kecamatan Tunjungan ini ingin kelak bisa
menjadi dalang kondang seperti Ki Sigit Ariyanto dan Ki Manteb
Sudarsono. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar