![]() |
Menggandeng model lokal Blora, Mister Jaeseol Khim asyik memotret di dalam Goa Terawang dengan pancaran sinar surga dari atas. (foto: opick-ib) |
Sebut saja Goa Terawang, sebuah goa karst di Desa
Kedungwungu Kecamatan Todanan yang akhir pekan lalu berhasil memikat turis
mancanegara asal Korea Selatan (Korsel) bernama Jaeseol Shim (50). Seorang
presiden direktur pada sebuah perusahaan swasta di Korsel yang sedang sibuk
jalan-jalan di Pulau Jawa ternyata terpikat dengan eksotisme sinar surga Goa
Terawang.
Sejak Jumat (5/8) lalu, Mister Jaeseol Shim telah tiba
di Blora dengan diantar beberapa fotografer asal Yogyakarta dan Blora untuk
mengeksplore potensi Goa Terawang dengan bidikan kamera selama satu hari hingga
sore.
“It’s fantastic and so beautiful,“ ucapnya
berkali kali ketika mendapatkan spot foto yang luar biasa di dalam goa.
![]() |
Mister Jaeseol Khim (kanan) saat tiba di kawasan hutan jati Goa Terawang. (foto: opick-ib) |
Ia ternyata suka dengan sinar matahari pagi jatuh
tembus masuk dari lubang atap ke dasar goa layaknya sinar surga yang mengiringi
turunnya malaikat. “Ini goa yang unik dan menarik, baru kali ini saya tahu goa
dengan keunikan sinar matahari yang masuk dari atap. Selama jalan-jalan ke goa,
tidak pernah menjumpai sinar bagus seperti ini,” ungkap Jaeseol Shim, jika
diartikan dalam bahasa Indonesia.
Karena Jumat siang itu turun hujan, akhirnya sesi
hunting foto di dalam goa terpaksa dihentikan. Ia yang rencananya hanya satu
hari mengeksplore Goa Terawang, akhirnya merasa belum puas berburu sinar surga
dan memutuskan untuk keesokan harinya, Sabtu (6/8) untuk kembali ke Goa
Terawang.
“Mister Shim tadinya hanya ingin sebentar di goa,
selanjutnya ingin ke Pencu, Waduk Greneng, hunting kesenian Barongan dan Wayang
Kulit. Tetapi setelah tahu kondisi Goa Terawang justru ketagihan ingin hunting
lagi. Sehingga jadinya dua hari untuk mengeksplorenya,” jelas Pippo, salah satu
fotografer lokal Blora yang ikut mendampingi.
Kedatangannya ke Blora memang menjadi salah satu
tujuan tour nya di Jawa untuk mendokumentasikan semua potensi alam dan budaya.
Dengan membawa hasil perjalanannya kali ini, kedepan ia ingin memamerkan dan
mengajak teman-teman dari Korea lainnya untuk datang ke Jawa.
“Mister Shim ingin kedepan saat ia bisa mengajak teman-teman
dari Korea untuk mengunjungi Goa Terawang guna berburu foto, keadaannya sudah
lebih tertata, bersih dan nyaman. Kondisi jalan di dalam goa yang licin saat
terkena air diharapkan tidak terjadi lagi, megingat teman-teman wisatawan dari
Korea kebanyakan sudah tua-tua,” lanjut Pippo.
![]() |
Tak mau kalah dengan model, Mister Khim juga ikut berpose agar ikut diabadikan dakam kamera foto. (foto: opick-ib) |
“Harapannya dengan semakin banyak wisatawan yang
mengunjungi tempat tersebut diharapkan pihak yang bertangungjawab terhadap
pengelolaan tempat wisata akan ikut berfikir untuk membuat destinasi tersebut
menjadi lebih baik,” ujarnya.
Munir sapaan akrabnya, sangat menyayangkan banyaknya
sampah dan tulisan tulisan di dinding goa membuat tempat tersebut menjadi
terkesan kotor dan kumuh.
“Andai mau serius menggarap tempat ini, saya yakin
keindahan goa ini akan melibihi goa-goa yang sudah terkelola dengan baik.
Seperti goa-goa di Pacitan atau Yogyakarta,” harapnya.
Dia bahkan berangan angan, andai ada investor yang
serius mengembangkan goa, semua endapan tanah di dasar goa bisa dikeruk,
dibangunkan jalur yang aman, diberi sentuhan lampu dan dibuatkan semacam tempat
khusus untuk para fotografer mengambil gambar. “Pasti akan lebih memikat banyak
pengunjung,” lanjutnya.
Sekedar diketahui, Goa Terawang sendiri terdiri dari 5
goa utama (Terawang I, Terawang II, Terawang III, Terawang IV dan Terawang V),
terbentuk karena adanya endapan batu kapur yang berumur kira-kira 10 juta
tahun. Lokasi goa terawang berada di kawasan goa seluas 13 hektar dan sekaligus
menjadi kompleks goa terbesar di Jawa Tengah.
Pengelolaan Goa Terawang yang berada di kawasan hutan
jati BKPH Kalonan ini masih dalam kuasa Perhutani KPH Blora. Saat pagi hari
atau sore hari masih bisa dijumpai kera-kera liar yang bergelantungan di pohon
jati yang berada di atas goa. (taufiq-ib)
0 komentar:
Posting Komentar