![]() |
Truk-truk pengangkut pasir dari penambangan liar melintas di Jl.Mendenrejo-Pilang Randublatung membuat badan jalan rusak. (foto: ar/an-ib) |
Tidak hanya itu, akibat banyaknya
truk-truk pasir yang lalu-lalang juga membuat jalan penghubung antar desa dan jalan
penghubung Kecamatan Kradenan menuju Randublatung jadi rusak. Hal tersebut
diungkapkan Andi (32) warga Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan, kepada Info
Blora, Sabtu (4/6).
“Sampai saat ini belum ada upaya serius
dari dinas terkait untuk menertibkan tambang pasir liar tersebut secara permanen.
Saya katakan liar dalam artian tidak berijin karena setiap ada operasi oleh
petugas pasti mereka menghentikan tambang sementara. Petugasnya pergi, ya
beroperasi lagi. Mau sampai kapan dibiarkan seperti ini, sedangkan jalan kami
terus rusak,” ungkapnya.
![]() |
Aktifitas penambang pasir liar terus beroperasi. (foto: ar-ib) |
Sementara itu untuk kerusakan tanggul
menurutnya berada di Dukuh Kradenan Desa Mendenrejo, Dukuh Sunggun dan Dukuh
Jambi Desa Medalem. “Tanggul yang longsor sejak 2 tahun lalu pun hingga kini
belum ada perbaikan dari BBWS Bengawan Solo,” tegasnya.
Adapun Ariyanto (25) warga Randublatung
juga mengeluhkan hal yang sama. “Gara-gara tambang pasir liar kini lingkungan
di sepanjang bantaran Bengawan Solo rusak. Jalan yang dilalui truk-truk
pengakut pasir bodol seperti di selatan SMA NU 1 Kradenan penghubung Mendenrejo
menuju Peting Randublatung. Dinas terkait harus bisa tegas, apa untungnya
mencari nafkah dengan merusak alam. Yang ada justru bencana yang datang,”
keluhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Energi Sumber
Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Blora Setyo Edy, saat dimintai keterangan tentang
keberadaan tambang pasir liar di Kradenan menjelaskan bahwa wewenang penertiban
penambangan galian C seperti pasir Bengawan Solo berada di Dinas ESDM Provinsi
Jawa Tengah.
![]() |
Tanggul Bengawan Solo semakin memprihatinkan. (foto: ar-ib) |
Menurut Setyo Edy, jika memang ada warga
yang mengetahui aktifitas penambangan liar maka ia meminta agar bisa difoto dan
ditunjukkan koordinat lokasi penambangan untuk dilaporkan ke Dinas ESDM Jateng.
“Beberapa hari lalu juga ada petugas dari provinsi yang turun untuk mengamankan
mesin penyedot pasir di Kradenan. Jumat kemarin beberapa truk pengangkut pasir
juga dihadang petugas untuk dibina dan diperiksa surat-surat keterangan
aktifitas pertambangannya,” lanjutnya.
Pihaknya berahap kerjasama yang baik
dari seluruh warga agar bisa pro aktif memberikan informasi terkait
pertambangan liar di wilayah Kradenan. “Jangan takut, laporkan jika kegiatan
tambang itu merusak lingkungan,” pungkasnya. (rs-infobora)
0 komentar:
Posting Komentar