![]() |
Serah terima jabatan mantan Kajari Blora Moch Djumali (kiri) ke Kajari Blora yang baru Yuliarti (kanan), Rabu lalu di Kejati Jateng. (foto: dok-pri) |
Menurut
pengakuan Moch Djumali, setidaknya ada 4 kardus berisi berkas kasus yang hingga
kini belum tertangani oleh Kejari Blora. “Masih ada banyak kasus yang belum
sempat ditelaah secara mendalam, salah satunya dugaan kasus di Dinas Pekerjaan
Umum. Semoga sepeninggal saya dari Blora, kasus-kasus tersebut bisa segera diproses
oleh Kajari yang baru,” ujar Djumali, kemarin.
Adapun Kajari
Blora yang baru adalah Yuliarti, sebelumnya ia bertugas sebagai Kepala
Kejaksaan Negeri Kabupaten Pariaman Provinsi Sumatra Barat. Serah terima
jabatan telah dilakukan antara Moch Djumali dengan Yuliarti pada Rabu (22/6)
lalu di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
Usai serah
terima jabatan di Semarang, Moch Djumali pun langsung beres-beres ruangan kerja
untuk pindah ke Gorontalo beserta keluarganya dari rumah dinas yang ada di
Jl.Rajawali Timur.
“Terimakasih
untuk seluruh masyarakat Blora yang selama ini telah mendukung program-program
kerja Kajari Blora selama saya berada di Bumi Samin. Jika saya ada perilaku
yang kurang berkenan, mohon dimaafkan. Semoga di tempat kerja yang baru nanti
bisa krasan seperti saat bertugas di Blora,” lanjut Djumali.
Sekedar
mengingatkan, Moch Djumali bertugas sebagai Kajari Blora sejak tahun 2013 lalu.
Selama 3 tahun tersebut, beberapa kasus besar sudah ditangani olehnya,
diantaranya kasus penggelapan dana PNPM Perdesaan, kasus Bansos Tebu, serta
dugaan kasus pengadaan lahan Kantor Pengadilan Agama.
Selain di
bidang penegakan hukum, Moch Djumali juga aktif dalam kegiatan sosial budaya di
Kabupaten Blora. Beberapa tari tradisional diciptakan seniman Blora atas
gagasan Kajari asal Surabaya ini. Ia juga telah mendirikan salah satu komunitas
fotografi, komunitas batu mulia, komunitas seni budaya, dan lainnya.
(rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar