![]() |
Petugas teknis PT.KAI hingga tengah malam akhirnya baru bisa mengangkat gerbong peti kemas kereta barang yang anjlok di persimpangan Wulung Randublatung. (foto: yanto-ib) |
Arus lalu-lintas di jalan provinsi
penghubung Cepu-Randublatung-Singget pun kembali lancar, karena sebelumnya
lumpuh total disebabkan gerbong peti kemas yang melintang di tengah jalan.
“Alhamdulillah setelah didongkrak oleh
puluhan pegawai PT.KAI, akhirnya gerbong peti kemas yang anjlok di barat
Stasiun Randublatung bisa diangkat dan ditarik menjauh dari jalan raya. Kami
bisa lewat jalan lagi,” kata Ariyanto, warga Randublatung.
Sementara itu, Mustakfirin salah satu
petugas teknis yang membantu evakuasi gerbong kereta peti kemas anjlok
menjelaskan bahwa pengangkatan membutuhkan waktu lama karena posisi rel miring
dan peti kemas sangat berat dengan rangkaian yang panjang di belakangnya.
“Rangkaian yang anjlok adalah peti kemas
ke 11 dari total 30 peti kemas. Gerbong peti kemas pertama hingga ke 10
berhasil ditarik ke Stasiun Doplang, sedangkan gerbong peti kemas ke 11 harus
diangkat terlebih dahulu agar disa ditarik. Sementara rel bagian belakang
kereta bengkok sehingga perlu diluruskan dahulu malam tadi agar gerbong peti
kemas sisanya bisa mundur kebelakang ke Stasiun Randublatung,” jelas
Mustakfirin.
Seperti diberitakan Info Blora
sebelumnya, anjloknya kereta barang asal Surabaya yang akan menuju Jakarta di
perlintasan rel Jl.Wulung Randublatung sempat menyebabkan jalan raya macet
total. Petugas Satlantas dan Polsek setempat mengalihkan arus lalu-lintas
memalui Kradenan-Menden dan Wulung-Sambong-Klathak.
Kereta api penumpang dan kereta api
barang lainnya terpaksa berjalan pelan saat melewati jalur double track sebelah
selatan kereta barang yang anjlok. Pasalnya banyak warga yang berkerumun ingin
melihat proses pengangkatan kereta anjlok.
Hingga berita ini diturunkan, arus
lalu-lintas di persimpangan kereta api Jl.Wulung Randublatung telah berangsur
normal. Sementara itu sebagian gerbong peti kemas diamankan di Stasiun
Randublatung dan di Stasiun Doplang. (arpet-ib)
0 komentar:
Posting Komentar