Mangkrak Sejak 2013, PGN Kini Merevitalisasi Jaringan City Gas di Blora Selatan

Metersan instalasi jaringan gas yang telah terpasang sejak 2013 di rumah warga akan direvitalisasi PGN. (foto: am-ib)

BLORA. Program City Gas di Blora Selatan yang digadang-gadang sebagai pilot project pemerintah pusat sejak akhir 2012 hingga kini ternyata belum bisa berjalan secara optimal. Bahkan pipa-pipa jaringan gas yang telah terpasang sejak 2013 tampak mangkrak karena belum digunakan untuk menyalurkan gas ke 4000 rumah tangga sasaran yang berada di kawasan ring satu Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Sumber Kecamatan Kradenan.

Untuk memastikan bahwa jaringan pipa untuk city gas tersebut masih dalam kondisi baik dan aman untuk mengalirkan gas, Perusahaan Gas Negara (PGN) pada awal tahun 2016 ini akan melakukan revitalisasi jaringan gas yang telah terpasang di 4000 rumah tangga sasaran.

Manager PT.PGN area Semarang Edi Sukamto menjelaskan bahwa pihaknya untuk sementara akan memeriksa kondisi jaringan gas yang telah terpasang dan melakukan penyempurnaan sebelum gas benar-benar dialirkan untuk warga.

“Kami akan melakukan penyempurnaan dahulu. Kalau ada jaringan pipa yang bengkok atau bocor, maka akan diperbaiki dan kami targetkan akan selesai akhir tahun 2016,” ucap Edi Sukamto, saat dihubungi kemarin.

Menurutnya, PGN akan memprioritaskan dahulu 700 sambungan rumah tangga di Desa Sumber Kecamatan Kradenan karena berada di kawasan terdekat dengan PPGJ Blok Gundih yang dioperatori Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.

Sekedar diketahui, 4000 rumah tangga sasaran city gas yang akan dilaksanakan di Blora Selatan tersebut terpasang di 3 wilayah kecamatan yakni Kradenan, Kedungtuban dan Cepu. Untuk memenuhi kebutuhan gas rumah tangga tersebut pertamina memberikan jatah gas sebesar 0,2 Million Standard Cubic Feet per Day (MMCFD) dari Central Procesing Plant (CPP) PPGJ Blok Gundih. (rs-infoblora)