BLORA.
Warga masyarakat di wilayah Blora Selatan yang meliputi Kecamatan Kedungtuban,
Kradenan, Randublatung dan Jati mengeluhkan kejadian pemadaman listrik yang
sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan keterangan yang
diperoleh dari sejumlah warga menerangkan bahwa padamnya listrik tidak hanya hitungan
menit, bahkan berjam-jam setiap harinya.
Seperti
yang dialami Agus Riyanto warga Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban, dirinya
merasa terganggu dengan seringnya listrik padam. Banyak pekerjaan yang tidak
bisa diselesaikan dengan cepat karena listrik padam.
“Listrik
padam hampir setiap hari dan ini sangat mengganggu aktifitas warga. Kalau padamnya
listrik karena faktor bencana alam atau kerusakan jaringan yang tak terduga
mungkin kami masih bisa memahami. Tetapi kalau setiap hari mati, apakah karena
faktor alam? Saya minta PLN untuk segera memperbaiki pelayanannya,” tegas Ari,
sapaan akrab Agus Riyanto, Minggu (20/12) kemarin.
Ia berharap
kalaupun akan ada perbaikan jaringan listrik, PLN diminta untuk memberitahukan
rencana pemadamannya melalui media massa seperti Radio, media online atau media
sosial.
“Buatlah
media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Kalau pemadaman
diberitahukan terlebih dahulu kan kita bisa siap-siap. Tetapi kalau tidak
diberitahu, dan sering byar pet bisa merusak perabot elektronik yang ada di
rumah,” lanjutnya.
Begitu juga
dengan Andi Winata warga Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan yang mengeluhkan
pelayanan PLN di wilayahnya. “Kami sebagai warga desa sangat terganggu karena
listrik merupakan kebutuhan penting. Terlebih buat anak-anak sekolah yang
beberapa hari lalu menjalani ujian akhir semester. Proses belajarnya terganggu
akibat listrik padam,” bebernya.
Sementara
itu Kepala PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Cepu yang membawahi wilayah Blora
Selatan, Dominicus Doli Senjaya mengatakan bahwa pihaknya terus berusaha
memaksimalkan layanan dengan melakukan perawatan jaringan listrik secara
berkesinambungan.
“Memasuki musim
hujan seperti ini memang rawan terjadi pemadaman listrik baik yang direncanakan
maupun diluar perencanaan. Contoh yang direncanakan adalah dilakukan perbaikan
jaringan atau kegiatan rabas-rabas pemotongan dahan pohon yang mengganggu
jaringan listrik tepi jalan. Maka listrik akan dipadamkan sementara,” paparnya.
Sedangkan
contoh pemadaman yan tidak disengaja menurutnya seperti adanya hujan deras dan
angin kencang yang mengakibatkan pohon roboh mengenai jaringan listrik sehingga
listrik otomatis padam.
“Saya harap
warga masyarakat jika mengetahui ada listrik padam bisa segera lapor ke petugas
PLN terdekat yang ada di Kecamatan. Kami akan terus mengevaluasi dan
meningkatkan pelayanan. Kalau memang sangat dibutuhkan untuk peningkatan daya,
maka akan diupayakan,” pungkasnya.
Untuk
diketahui, di Kabupaten Blora pengelolaan jaringan listrik diampu oleh 2 PLN
yakni PLN UPJ Blora dan PLN UPJ Cepu. PLN UPJ Blora mengelola jaringan listrik
di wilayah Blora utara mulai Kecamatan Todanan hingga Jepon, sedangkan PLN UJP
Cepu mengelola jaringan listrik di wilayah Kecamatan Jiken hingga Jati. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar