![]() |
Suasana objek wisata alam Kedungbiru saat masih belum banyak diketahui orang. Kini airnya tak sebiru dahulu karena sudah banyak terjamah manusia. |
Karena sisi keamanannya
kurang, Minggu (30/8) kemarin jatuh satu korban meninggal dunia karena
tenggelam yakni Endra Cahya Saputra warga Dukuh Sukorame Desa Tutup Kecamatan Tunjungan. Ia terpeleset jatuh ke dalam kedung ketika ingin mandi bersama teman-temannya.
Pasca kejadian itu, Polsek
Todanan dan pihak Perhutani KPH Blora akan menutup sementara lokasi wisata yang
baru dikenal masyarakat luas sejak bulan Juni lalu ini. Akan dilakukan
evaluasi, agar lokasi wisata alam berupa kedung di sungai Desa Gayam ini tidak
membahayakan pengunjung dan lebih nyaman dikunjungi.
“Karena kejadian kemarin,
kita akan menutup sementara kawasan Kedungbiru untuk dilakukan evaluasi dan
identifikasi titik-titik bahaya mana yang perlu diperhatikan pengunjung agar
tidak membahayakan. Rencana akan ditutup selama sepuluh hari,” ungkap Kapolsek
Todanan AKP Sutrisno.
Sementara itu, administratur Perhutani KPH Blora Joko Sunarto menjelaskan pihaknya akan melakukan pengecekan
lebih mendalam tentang kondisi Kedungkelir yang berada di kawasan hutan
persemaian bibit jati BKPH Kalongan. “Kami akan cek dahulu, apakah lokasi ini
layak dijadikan lokasi wisata atau tidak. Jika layak maka harus dilengkapi
dengan fasilitas pelengkap agar keamanan pengunjung bisa terjamin, sehingga
peristiwa seperti kemarin tidak terulang,” kata Joko Sunarto.
Seperti diketahui bersama,
di kalangan muda-mudi yang aktif menggunakan media sosial. Kawasan wisata alam
Kedungbiru di Desa Gayam ini sedang populer. Kepopulerannya mulai menyebar
sejak bulan Juni lalu dimana banyak pengunjung yang mendokumentasikan indahnya
suasana Kedungbiru untuk diunggah ke mdia sosial seperti facebook, twitter,
path maupun instagram. Oleh karena itu kini semakin banyak pengunjungnya
terutama saat akhir pekan seperti kemarin. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar