Home » , » Aliran Sungai Bawah Tanah Ditemukan Peneliti Unnes di Todanan Blora

Aliran Sungai Bawah Tanah Ditemukan Peneliti Unnes di Todanan Blora

infoblora.id on 25 Agu 2015 | 11.00

Tim peneliti dari Unnes Semarang saat melakukan observasi dan identifikasi potensi pola aliran sungai
bawah tanah di kawasan Desa Kedungwungu Kecamatan Todanan.
BLORA. Potensi kekayaan alam di kawasan karst Kecamatan Todanan Kabupaten Blora terus menarik perhatian peneliti dari beberapa lembaga pendidikan atau lembaga penelitian. Setelah tahun 2013 lalu ditemukan kerangka manusia prasejarah di Goa Kidang oleh tim okupasi Balai Arkeologi Yogyakarta. Kini giliran para peneliti dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) menemukan pola aliran sungai bawah tanah di Desa Kedungwungu Kecamatan Todanan.

Setelah melakukan observasi atau survey pada bulan Mei 2015 lalu, tim dari Unnes yang terdiri 5 orang peneliti menyimpulkan bahwa wilayah Kecamatan Todanan termasuk daerah geologi mayoritas karst, dimana karst pada umumnya memiliki potensi adanya aliran sungai bawah tanah.

Berbekal hal tersebut, para peneliti melanjutkan tahapan dengan melakukan identifikasi potensi pola aliran sungai bawah tanah kawasan karst Desa Kedungwungu Kecamatan Todanan. Dengan metode Very Low Frequency (VLF) mereka berhasil mengukur indikasi kontras anomali yang diduga berupa batuan berongga terisi air yang membentuk pola alisan sungai bawah tanah.

“Pengambilan data penelitian di kawasan karst Desa Kedungwungu dilakukan setiap jarak 5 meter sekali sepanjang 200 meter pada lima lintasan menggunakan alat geofisika T-VLF BRGM dengan  frekuensi 22000 Hz,” ujar ketua Program Kreatifitas Mahasiswa – Penelitian (PKM-P) Universitas Negeri Semarang, Munaji Achmad (24/8) kemarin.

Munaji menambahkan, bahwa metode VLF merupakan metode geofisika yang bertujuan mengukur daya hantar listrik batuan dengan cara mengetahui sifat-sifat gelombang elektromagnetik sekunder. “Gelombang sekunder ini merupakan hasil induksi gelombang elektromagnetik primer yang berfrekuensi sangat rendah yakni 10 sampai  30 KHz. Rentang frekuensi tersebut dikelompokkan ke dalam VLC,” tambahnya.

Setelah melakukan pengambilan data, tim melakukan prosesing dan interpretasi data. Menurutnya, dari hasil interpretasi didapatkan pola aliran bawah tanah antara kelima lintasan yang telah dilakukan pengambilan data di kawasan karst Todanan Kabupaten Blora. Pola aliran bawah tanah diduga alirannya menuju ke arah Timur dari muara sungai bawah tanah (Goa Macan).

“Dengan adanya penemuan sungai bawah tanah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, terutama pemerintah kabupaten (Pemkab) dan masyarakat sekitar pada umumnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi titik-titik eksplorasi air tanah yang nantinya menjadi acuan dalam pengembangan dan pembangunan secara maksimal sehingga diharapkan dapat mengatasi kelangkaan air bersih. Selain itu, dengan ditemukanny pola aliran sungai bawah tanah dapat dikembangkan pemerintah daerah menjadi wana wisata sungai bawah tanah,” pungkas ketua peneliti PKM-P Unnes, Munaji Achmad. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved