Home » , » Manfaatkan Moment Lebaran, Pengemis Pagar Betis di Lorong Makam Jlubang

Manfaatkan Moment Lebaran, Pengemis Pagar Betis di Lorong Makam Jlubang

infoblora.id on 18 Jul 2015 | 02.00

Deretan pengemis berjajar di lorong masuk TPU Jlubang Blora, kemarin.
BLORA. Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H tidak disia-siakan para pengemis untuk meraup rejeki dari para pemudik yang hendak melakukan ziarah kubur di pemakaman umum. Seperti yang tampak di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jlubang Blora, Jumat (17/7). Ada puluhan pengemis duduk berjajar rapi layaknya pagar betis dengan beralaskan koran di sepanjang lorong masuk TPU Jlubang.

Baik pengemis laki-laki maupun perempuan mereka tidak malu berharap belas kasihan para peziarah yang sejak Jumat pagi mulai ramai mendatangi TPU Jlubang. Beberapa pengemis perempuan bahkan tampak membawa anaknya agar ikut mengemis. Puluhan kaleng dan botol plastik mereka letakkan ditepi jalan masuk makam sebagai tempat uang recehan yang diberikan para peziarah.

Ada berbagai tanggapan yang diungkapkan para pezirah mengenai keberadaan para pengemis di jalan menuju makam. Silvi (27) salah satu peziarah justru merasa terganggu dengan banyaknya pengemis yang berjajar sambil menengadahkan tangan berharap belas kasihan orang. “Saya pribadi merasa risih dan terkadang jika tidak diberi, beberapa diantara mereka mengungkapkan kata-kata yang tidak sepantasnya,” jelas Silvi.

Pengemis dadakan bermunculan mengharap belas kasihan peziarah di TPU Jlubang Blora.
Sementara itu, Supardi (45) salah satu peziarah lainnya justru menilai fenomena pengemis saat lebaran tersebut merupakan hal yang wajar. “Sudah menjadi hal yang wajar bagi saya mas, setiap tahun ya seperti ini. Selalu menyediakan uang receh yang lumayan banyak untuk berbagi rejeki kepada para pengemis di makam Jlubang,” ungkap Supardi.

Salah satu pengemis laki-laki, Nur Salim (62) mengungkapkan bahwa dirinya sudah beberapa tahun belakangan ini menjadi pengemis dadakan saat tiba Hari raya Idul Fitri. Nur Salim ini memang kesehariannya serba kekurangan. Ia memaksakan diri menjadi pengemis di makam karena menurutnya banyak peziarah yang datang saat lebaran.

“Lumayan bisa buat tambahan makan sehari-hari mas. Para peziarah memang kebanyakan memberikan uang receh ke semua pengemis yang ada. Tidak jarang mereka membagikan uang kertas pecahan seribu dan dua ribu yang masih baru kepada kita semua yang ngemis disini. Kalau dihitung-hitung seperti tahun kemarin dalam sehari bisa dapat Rp 50.000 lebih,” beber Nur Salim.

Berdasarkan pengamatan tim, karena gang masuk TPU Jlubang digunakan untuk pengemis meminta-minta. Sehingga para peziarah terpaksa memarkir kendaraannya di halaman SMPN 1 Blora yang berada di sebelah selatan makam. Beberapa penjual bunga tabur dadakan juga mendirikan tenda-tenda sederhana di depan gang makam. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved