Tulus (kiri) dan Rasmin (kanan) penggagas paguyuban Seni Barongan Blora "Satriyo Joyo Samudro" di wilayah Tambun Bekasi. (dok-infoblora) |
Tulus, pimpinan regu Satriyo Joyo Samudro mengungkapkan tujuan
dibentuknya paguyuban ini adalah untuk mengobati rasa kangen terhadap kesenian
daerah kelahiran. “Kami sudah lama hidup di tanah rantau dan sering merindukan
pertunjukan seni budaya khususnya barongan. Untuk itu kami membentuk komunitas
barongan yang beranggotakan para perantau. Sekaligus untuk melestarikan
kebudayaan Blora di wilayah kami. Agar anak cucu kami kelak mengenali budaya
daerah orang tuanya,” ungkapnya.
Untuk diketahui, paguyuban Seni Barongan Satriyo Joyo Samudro
sendiri baru didirikan pada akhir 2012 di Tambun Bekasi. Anggotanya adalah para
perantau dari Blora yang ada di sekitar Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang dan
sekitarnya. Tidak menutup kemungkinan warga setempat juga diperbolehkan gabung
dalam paguyuban ini. Mereka aktif setiap akhir pekan menggelar latihan bersama
di rumah Tulus atau anggota lainnya. Karena kebanyakan anggota adalah kaum
pekerja, sehingga latihan hanya dilakukan saat libur akhir pekan. Dengan
bermodal kemampuan memainkan barong saat masih di Blora, maka saat membentuk
paguyuban di Bekasi tidak merasa kesulitan berlatih.
![]() |
paguyuban Seni Barongan Blora Satriyo Joyo Samudro yang dibentuk kaum perantau di Tambun Bekasi Jawa Barat, saat tampil di anjungan TMII Jakarta, Minggu (15/3) lalu. (dok-infoblora) |
“Dalam acara resmi, kami sudah tampil dua kali, pertama saat ulang
tahun Komunitas Perantau Blora (Kopra) yang ke satu beberapa bulan lalu di TMII
Jakarta dan yang kedua tampil pada acara Pentas Seni Kabupaten Blora Minggu
(15/3) lalu di anjungan Jawa Tengah TMII Jakarta juga. Alhamdulillah sambutan
penonton meriah. Sedangkan untuk tanggapan baru sebatas lingkungan anggota
kami,” tambah Rasmin.
![]() |
Aksi Paguyuban Seni Barongan Blora "Satriyo Joyo Samudro" di halaman Anjungan Jateng TMII Jakarta, Minggu (15/3) lalu. (dok-infoblora) |
0 komentar:
Posting Komentar