![]() |
Proyek revitalisasi Pasar Rajawali Kota Blora di timur kawasan Blok T masih terus berlangsung. |
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Blora, Maskur,
mengatakan revitalisasi pasar yang dilakukan itu, ternyata mampu menaikkan
pendapatan untuk kas daerah. Kenaikan pendapatan juga dialami para pedagang
pasar, karena pasar tertata rapi dan bersih.
”Omzet pedagang
meningkat setiap harinya. Kenaikan pendapatan ini riil,” kata maskur di sela
pengukuhan pengurus paguyuban pedagang pasar se Kabupaten Blora, Selasa (7/10)
kemarin.
Maskur menambahkan,
sebelum revitalisasi dilakukan, pasar tradisional di kecamatan hanya menyumbang
Rp 1,4 miliar ke PAD. Namun, jumlah itu meningkat hampir dua kali lipat pada
2013, yakni menjadi Rp 2,4 miliar. Bahkan, tahun ini sumbangan ke PAD naik
menjadi Rp 3,3 miliar.
”Ke depan, pendapatan
akan terus naik seiring dengan revitalisasi lagi sejumlah pasar di kecamatan.
Di Blora ada 12 pasar, dengan omzet setiap tahunnya Rp 104 miliar,” jelasnya.
”Tahun ini, ada dua
pasar yang direvitalisasi. Yakni Pasar Kecamatan Jati dan Pasar Rajawali di
Kecamatan Blora, terang Maskur.
Menurutnya, kedua
pasar itu membutuhkan dana revitalisasi yang cukup besar. Pasal di Kecamatan
Jati, dana yang dibutuhkan untuk revitaslisasi berasal dari dana alokasi khusus
(DAK) sebesar Rp 2,1 miliar. Sedangkan Pasar Rajawali di Kecamatan Blora juga
butuh dana Rp 500 juta yang dibantu dari provinsi. ”Akhir tahun ini,
revitalisasi kedua pasar itu selesai,” imbuhnya. (Aries-Murianews
| Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar