![]() |
Tiga lokal gedung ruang kelas SDN Jetak Wanger Kecamatan Ngawen saat terbakar, Jumat malam (15/8). (rs-infoblora) |
BLORA. Musibah kebakaran kembali terjadi di Blora. Kini si jago merah melalap tiga lokal ruang kelas sekolah SDN Jetak Wanger Kecamatan Ngawen, Jumat
petang (15/8) semalam. Peristiwa ini menyisakan trauma mendalam bagi para guru dan
wali murid. Kebakaran yang mestinya tidak terjadi tersebut juga menuai
keprihatinan dari keluaga besar Dinas Pendidikan dan Olah Raga
(Dindikpora) Kecamatan Ngawen dan Kabupaten Blora.
Praktis, perhatinan publik tertuju pada puing-puing dan sisa
kebakaran pada gedung SDN Jetak Wanger yang belum lama direhab. Kejadian yang menimpa bangunan itu diduga akibat arus pendek dapa
jaringan listrik di lokasi setempat.
“Namanya juga musibah,
beruntung tidak ada korban jiwa, warga cepat tanggap kemudian tak lama
pemadam kebakaran juga berhasil membantu memadamkan api,” kata Nono,
salah seorang warga Jetak Wanger, Sabtu (16/8).
Dikatakannya, beberapa saksi usai maghrib Jumat kemarin, mencium asap dan
mendengar suara seperti benda terbakar, kemudian beberapa warga
berhamburan ke luar rumah begitu melihat api makin besar dan menjalar di bangunan SDN Jetak Wanger. Warga, lantas berusaha
memadamkan api dengan peralatan seadanya hingga akhirnya pihak perangkat
desa menghubungi pemadam kebakaran dari Blora.
![]() |
Beberapa murid melihat ruang kelasnya hangus terbakar. |
Akibat peristiwa itu, satu lokal kelas SDN Jetak Wanger mengalami
kerusakan parah. Bangku dan kursi serta buku ajar hingga bagian atap
kelas hangus akibat kebakaran yang menimpa ruangan tersebut.
Kepala SDN Jetak Wanger, Sutarji, di Ngawen, Sabtu (16/8),
mengatakan, meski ada tiga ruang bangunan yang dinyatakan terbakar,
namun hanya satu ruangan kelas yang mengalami kerusakan parah. Diduga
sumber api berasal dari ruangan kelas tersebut.
“Kerugian sekitar Rp 250 juta, bangunan itu terdiri dari tiga lokal, yaitu kelas satu, dua dan kelas tiga,” katanya.
Pihaknya pun mengeluarkan bangku
dan kursi serta perabotan lain yang masih bisa diselamatkan.
“Kami sudah melaporkan kepada Dinas, kemudian dengan hati-hati kami
keluarkan perabotan yang ada di dalam ruangan, termasuk buku ajar,
kemudian kami jemur sehingga bisa digunakan lagi untuk kegiatan belajar
siswa,’’ ungkap Sutarji, didampingi Penilik TK/SD Dabin setempat,
Suharno.
Sabtu pagi tadi, kata dia, siswa yang menempati ruang
kelas tersebut diminta untuk belajar di rumah, sedangkan kelas lainnya
diminta untuk membantu membenahi perabotan lainnya untuk dijemur karena
basah akibat siraman air mobil pemadam saat terjadi kebakaran.
Pasca musibah kebakaran, pihak pendidik bersinergi dengan
perangkat desa setempat memastikan bahwa proses kegiatan belajar
mengajar di SDN tersebut tidak akan terhenti lama. Pasalnya, mereka sudah mengambil sikap dengan menggunakan tiga
tempat, yaitu perpustakaan, polindes dan balai desa. Masing-masing
terbagi untuk kelas satu, dua dan tiga.
Kepala SDN Jetak Wanger, Sutarji, menjelaskan, kondisi bangunan pasca kebakaran dinyatakan tidak aman
untuk kegiatan belajar mengajar para siswa, sehingga agar proses belajar
mengajar tetap berlangsung, pihaknya sudah menghubungi Kepala Desa
untuk menempati ruangan yang tersedia.
“Untuk satu kelas
menempati ruang perpustakaan, sedangkan dua kelas lainnya menempati
balai desa dan polindes yang sampai sekarang masih kosong,” ujarnya.
SDN Jetak Wanger, kata dia, memiliki bangunan ruang enam ruang kelas,
satu ruang guru dan satu ruang perpustakaan. Letak bangunan terpisah
tiga ruang, membetuk leter L. “Jumlah siswa seluruhnya ada 198 anak,” tegasnya.
Akibat kejadian tersebut, pihaknya berharap agar pemkab Blora segera
menindak lanjuti dengan memberikan anggaran rehab gedung yang terbakar
dan bantuan peralatan sekolah lainnya.
Sekedar diketahui, lokasi
Desa Jetak Wanger lebih kurang 13 kilometer dari pusat kecamatan
Ngawen. Akses jalan tercepat dilalui dari Kecamatan Banjarejo, sebab Desa Jetak Wanger berbatasan dengan desa Wonosemi Kecamatan Banjarejo.
Kondisi jalan menuju wilayah tersebut rusak parah, sehingga menghambat
kinerja para pendidik dan aktifitas warga setempat. (rs-infoblora | Tg-DPPKKI Blora)
0 komentar:
Posting Komentar