![]() |
Pohon Jati Denok di Dk.Temanjang Ds.Jatisari Kec.Banjarejo |
Widodo, salah seorang warga setempat, mengungkapkan, jati denok memang mempunyai nilai magis dan diduga dihuni makhluk halus. “Para warga memang tidak berani berbuat macam-macam dengan pohonn jati tersebut, bahkan ada warga yang sering membuat sesaji,” katanya.
Bagi kalangan Perhutani, pohon jati monumental itu sudah tidak asing lagi. Namun bagi warga masyarakat awam, tentu tidak menyangka kalau usia pohon tersebut sudah lebih 3,5 abad.
Bupati Blora, Djoko Nugroho, belum lama ini menyatakan hingga sekarang jati denok masih menjadi salah satu pohon unggulan yang monumental bagi warga masyarakat, sekaligus menjadi peringatan kepada warga untuk tidak melakukan pengerusakan hutan jati.
“Saya sudah beberapa kali meninjau langsung, tidak keliru kalau itu dikatakan sebagai jati monumental, ukuran keliling bawahnya mencapai 8,39 meter dengan ketinggian sekitar 36 meter, itu sungguh luar biasa,” tegasnya.
Jati Denok yang lokasinya di petak 62, RPH Temetes, BKPH Temanjang, wilayah Perhutani KPH Randublatung itu termasuk pohon Jati terbesar di Indonesia bahkan dunia. Sudah lama pohon jati ini menjadi pembicaraan orang. Beberapa warga mempertanyakan, apakah pohon itu dulunya sengaja di tanaman, atau tumbuh dengan sendirinya. Faktanya, pohon itu sampai sekarang sengaja tidak ditebang, kemungkinan karena faktor monumentalnya.
“Biarkan jati denok berada pada posisinya, sebagai bukti bahwa Blora pernah mengalami kejayaan hutan jati, dan sekaligus sebagai saksi sejarah kualitas terbaik kayu jati Blora,” kata Bupati
![]() |
Butuh enam sampai tujuh orang untuk merangkul atau mengelilingi batang pohon Jati Denok |
Entah karena faktor apa, lamarannya ditolak, dan dalam perjalanan pulang Begede itu berhenti istirahat di bawah pohon jati yang berukuran cukup besar. Saat istirahat dia membayangkan kecantikan dan kemontokan putri Gumeng.
Dalam bahasa Jawa diceritakan kecantikan putri Gumeng itu disebut Denok Deblong (Jawa). Begitu tersadar dari lamunannya, Begede Kantong lantas memberi nama pohon tempat dia beristirahat dengan nama Jati Denok. Dari penuturan warga sekitar, pohon tersebut dikeramatkan. (rs-infoblora | DPPKKI Blora)
0 komentar:
Posting Komentar