![]() |
CPP Gas PPGJ Blok Gundih di Desa Sumber Kec.Kradenan Blora. |
BLORA. Direktur PT Blora Patra Energi, Christian Prasetya mengemukakan BUMD
Kabupaten Blora telah siap bekerja sama mengelola jaringan gas rumah
tangga dari Central Processing Plant (CPP) Gas Blok Gundih yang ada di Desa Sumber Kecamatan Kradenan Blora.
Pasalnya berdasarkan surat Direktorat Jenderal Migas Blora mendapat
bagian 5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dari kilang gas PT
Pertamina EP di Desa SUMBER, Kecamatan Kradenan.
"Dari perkiraan total produksi sumur gas di Desa Sumber MMSCFD, Blora
mendapatkan 5 MMSCFD. Sisanya 60 MMSCFD akan dimanfaatkan untuk
pembangkit Listrik Tenaga Gas Tambaklorok, Semarang,” kata Direktur PT
Blora Patra Energi, Christian seperti dilaporkan Harian Kompas, Selasa
(15/07/2014) lalu.
Adapun 4 MMSCFD akan dimanfaatkan gas alam bertekanan (CNG). Kami
berharap jaringan gas tersebut segera terealisasi dan dioperasikan.
Terkait dengan harga gas, kami berharap disesuaikan dengan tingkat
ekonomi masyarakat setempat.
Sebelumnya, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjuk PT
Pertamina Gas melalui anak perusahaannya PT Pertagas Niaga, sebagai
pengelola jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga. Rencananya,
Pertagas Niaga akan mengelola distribusi gas bumi di tujuh daerah di
Indonesia, satu diantaranya di Blora.
Pertagas lalu mengelola city gas di Blora dan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) PT Blora Patra Energi (BPE) juga ikut dilibatkan dan
bertindak sebagai pendistribusian gas di jargas tersebut, perusahaan
yang ditunjuk Pertagas itu ikut mengelola 7 daerah penggunaan gas antara
lain di daerah Subang, Cirebon, Bogor, Ogan Ilir, Blora, Sidoarjo dan
Sorong. Ketujuh daerah tersebut sudah memiliki jaringan pipa gas yang
dibuat oleh pemerintah.
Di Blora, jaringan pipa gas tersebut telah dibangun pada tahun 2013
yaitu di skeitar kawasan ring satu Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Blok Gundih.
Diantaranya di Desa Sumber Kecamatan Kradenan, Desa Mojorembun Kecamatan
Kradenan, Desa Wado, Desa Kemantren, Desa Pulo dan Desa Tanjung
Kecamatan Kedungtuban serta Desa Kapuan Kecamatan Cepu.
Program tersebut diberinama City Gas. Di pengelolaan distribusi gas
tersebut BUMD nantinya akan dilibatkan antara lain dalam hal penyediaan
sarana pembayaran pemakaian gas rumah tangga.
Dia mengungkapkan informasi ditunjuknya Pertagas dalam pengelolaan
jargas baru diketahuinya dari media massa. Hanya, Christian mengemukakan
pengelolaan tersebut sesuai dengan rencana pemerintah.
Menurutnya, proyek city gas dibiayai pemerintah pusat melalui dana
yang dianggarkan dalam APBN. “Saya pikir Kementerian ESDM sudah
mempertimbangkan banyak hal terkait dengan pengelolaan city gas. Pengelolaan jargas di beberapa daerah di Indonesia juga sama. BUMD tetap dilibatkan,” tuturnya beberapa waktu lalu.
City gas akan dilaksanakan di Blora jika gas yang dihasilkan dalam
PPGJ Peramina Eksplorasi dan Produksi (EP) di Desa Sumber Kecamatan
Kradenan sudah berproduksi. Direncanakan tahun ini gas yang diproduksi PPGJ akan dialirkan ke
Semarang untuk pembangkit listrik Tambaklorok. Gas yang akan dipakai
dalam city gas di Blora adalah bagian kecil dari gas yang dihasilkan
dalam proyek PPGJ Blok Gundih di Desa Sumber Kecamatan Kradenan Blora.
(rs-infoblora | Andika-Harian Kompas)
0 komentar:
Posting Komentar