![]() |
Kepala sekolah bergiliran dimintai pertanggungjawaban atas data honorer K-2 |
Para kasek ini kembali diminta untuk jujur, terkait dengan pemberian
data honorer kategori dua (K2) yang ada di sekolahnya. Sebab, ada
laporan yang menyebutkan, bahwa banyak guru dan tenaga administrasi
sekolah sebenarnya belum memenuhi syarat jadi K2, namun dipaksakan
masuk.
”Saya minta untuk jujur dan tegas dalam persoalan ini. Sebab, nanti jika ada masalah, yang rugi anda juga,” tegas Bupati Djoko Nugroho yang hadir didampingi Kepala Dindikpora Achmad Wardoyo, Kepala BKD Suwignyo, dan Kabag Hukum A Khaidar Ali serta sejumlah pejabat terkait lainnya. Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng Achmad Zaid, juga hadir untuk memberikan informasi mengenai persoalan K2.
Oleh karena itu, bupati mengajak semua pihak, bersama-sama bersihkan Blora dari kasus K2 yang tengah menjadi sorotan. Semua pihak diminta saling terbuka, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan K2.
Sementara itu, Achmad Zaid menambahkan, dirinya mendukung dan salut dengan komitmen pemkab, untuk mencoret honorer yang diduga belum memenuhi syarat menjadi K2. Ombudsman mendukung dan siap mengawal. ”Komitmen Kepala Dindikpora sangat luar biasa. Karena itu, kami membantu untuk menyelesaikan ini,” terangnya.
Mengumpulkan kasek, lanjut Zaid, merupakan salah satu upaya untuk mencoret honorer yang belum memenuhi syarat tersebut. Sebab, kaseklah yang tahu persis mengenai honorer yang ada di sekolahnya. Sehingga, memenuhi syarat atau tidak kasek yang tahu.
”Karena belum terlambat, saya minta kasek atau pejabat yang terkait untuk jujur dan tegas. Sehingga, persoalan segera beres. Hal itu juga berlaku bagi BKD,” ucap Zaid. (rs-infoblora | Nur/Aries-murianews.com)
”Saya minta untuk jujur dan tegas dalam persoalan ini. Sebab, nanti jika ada masalah, yang rugi anda juga,” tegas Bupati Djoko Nugroho yang hadir didampingi Kepala Dindikpora Achmad Wardoyo, Kepala BKD Suwignyo, dan Kabag Hukum A Khaidar Ali serta sejumlah pejabat terkait lainnya. Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng Achmad Zaid, juga hadir untuk memberikan informasi mengenai persoalan K2.
Oleh karena itu, bupati mengajak semua pihak, bersama-sama bersihkan Blora dari kasus K2 yang tengah menjadi sorotan. Semua pihak diminta saling terbuka, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan K2.
Sementara itu, Achmad Zaid menambahkan, dirinya mendukung dan salut dengan komitmen pemkab, untuk mencoret honorer yang diduga belum memenuhi syarat menjadi K2. Ombudsman mendukung dan siap mengawal. ”Komitmen Kepala Dindikpora sangat luar biasa. Karena itu, kami membantu untuk menyelesaikan ini,” terangnya.
Mengumpulkan kasek, lanjut Zaid, merupakan salah satu upaya untuk mencoret honorer yang belum memenuhi syarat tersebut. Sebab, kaseklah yang tahu persis mengenai honorer yang ada di sekolahnya. Sehingga, memenuhi syarat atau tidak kasek yang tahu.
”Karena belum terlambat, saya minta kasek atau pejabat yang terkait untuk jujur dan tegas. Sehingga, persoalan segera beres. Hal itu juga berlaku bagi BKD,” ucap Zaid. (rs-infoblora | Nur/Aries-murianews.com)
0 komentar:
Posting Komentar