![]() |
Ilustrasi stok pupuk di gudang Blora yang alokasinya dikurangi pusat. |
BLORA. Pemkab Blora mengajukan
tambahan alokasi pupuk urea ke pemerintah pusat. Pasalnya alokasi pupuk
urea yang diterima tahun ini mengalami penurunan. Padahal kebutuhan
petani terhadap pupuk diperkirakan masih sama seperti tahun sebelumnya.
Akibat berkurangnya kuota tersebut, beberapa kali sempat terjadi
kelangkaan pupuk di Blora. Terutama ketika petani memasuki masa tanam
(MT) padi.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha
Mikro Kecil Menengah (Diperindagkop dan UMKM) Maskur memastikan Pemkab
akan mengajukan tambahan kuota pupuk urea. "Setidaknya alokasi pupuk
minimal sama seperti tahun lalu, bukan malah berkurang," ujarnya, Sabtu
(12/4).
Tahun ini kuota pupuk yang ditetapkan pemerintah untuk
Blora sebanyak 37 ribu ton. Padahal tahun lalu alokasinya 42 ribu ton.
Karena itu setidaknya tambahan kuota pupuk yang diajukan sebanyak lima
ribu ton. Dengan berkurangnya alokasi tersebut, setiap kecamatan juga
berkurang jatahnya rata-rata 500 ton.
Maskur memastikan pupuk
bersubsidi masih tetap ada di pasaran. Pendistribusian pupuk oleh
distributor maupun pabrikan setiap hari berlangsung di Blora. Hanya saja
jumlahnya berkurang karena kuotanya turun.
Berdasarkan data yang
dihimpun, dari tahun ke tahun alokasi pupuk untuk Blora berkurang. Di
tahun 2011 kuota pupuk sebanyak 52 ribu ton. Di tahun 2012 turun menjadi
46 ribu ton dan di 2013 berkurang lagi menjadi 42 ribu ton. Adapun
pada tahun ini kuotanya sebanyak 37 ribu ton.
Dengan pengurangan
kuota itu, maka jatah pupuk untuk setiap distributor juga dikurangi.
"Tak hanya Blora. Pengurangan itu terjadi seluruh Indonesia," kata
Maskur. (rs-infoblora | abdul muiz)
0 komentar:
Posting Komentar