Home » , » Cegah Penyebaran HIV/AIDS di Blora, PSK Diminta Periksa ke Klinik VCT

Cegah Penyebaran HIV/AIDS di Blora, PSK Diminta Periksa ke Klinik VCT

infoblora.id on 3 Apr 2014 | 07.00

Ilustrasi klinik Voluntary Counseling Test (VCT) untuk pemeriksaan penderita HIV/AIDS yang telah disediakan di rumah sakit. (rs-infoblora)
BLORA. Penyebaran penyakit HIV/AIDS di Blora harus diwaspadai. Apalagi berdasarkan data yang ada, temuan baru penyakit yang belum ada obatnya itu setiap tahun selalu ada di Blora. Warga yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS diminta aktif periksakan diri ke klinik Voluntary Counseling Test (VCT). Di Blora saat ini sudah ada dua klinik VCT. Yakni di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr R Soetijono Blora dan RSU Dr R Soeprapto Cepu.

Untuk meningkatkan pemahaman terhadap HIV/AIDS dan klinik VCT, Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Kamis (3/4) hari ini, menggelar sosialisasi di kawasan ''lokalisasi'' Kampung Baru Kecamatan Jepon.

''Kami mendorong para pekerja seks komersial (PSK) untuk selalu memeriksakan diri ke klinik VCT. Tujuannya, untuk mengetahui mereka terinveksi HIV/AIDS atau tidak,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Henny Indriyanti melalui Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (P2PLP), Lilik Hernanto.

Lilik Hernanto mengemukakan, temuan penyakit HIV/AIDS di Blora dilakukan dengan dua cara. Cara pertama yaitu melalui pemeriksaan sampel darah dalam kegiatan Zerro Survey yang dilaksanakan setiap tahun. 

Namun melalui Zerro Survey ini hanya diketahui perkembangan kasus, tanpa tahu siapa penderitanya. Sebab sampel darah yang diperiksa tanpa identitas. Hanya saja sampel darah itu diambil dari kelompok masyarakat yang dinilai berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, yaitu para pekerja seks komersial (PSK) dan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Negara (Rutan).

Sedangkan cara kedua adalah melalui pemeriksaan sukarela di klinik Voluntary Counseling Test (VCT). Di klinik tersebut, warga datang dan memeriksakan diri apakah mengidap HIV/AIDS atau tidak. Meski identitas pasien diketahui namun Dinkes menjamin kerahasiaan identitas tersebut. "Tak hanya PSK, warga biasa juga kami persilahkan memeriksakan diri di klinik VCT,'' tandas Lilik Hernanto.

Di tahun 2012, jumlah warga yang datang ke VCT sebanyak 65 orang. Dari jumlah itu, 31 orang diantaranya positif HIV/AIDS. Sedangkan di tahun 2013 VCT dikunjungi 58 orang dan yang positif  HIV/AIDS sebanyak 25 orang. (rs-infoblora | abdul muiz)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved