 |
| ilustrasi pendistribusian pupuk (rs-infoblora) |
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Blora Bondan Sukarno mengemukakan, menghadapi musim tanam akhir tahun pihaknya belum lama ini menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pihak.
Dalam rapat tersebut, dipaparkan ketersediaan dan kebutuhan pupuk. Rapat itu menyimpulkan ketersediaan pupuk aman hingga akhir tahun. ''Karena itu, jika ada informasi yang menyebutkan petani kesulitan mendapatkan pupuk, akan kami telusuri apa penyebabnya,'' ujar Bondan Sukarno, kemarin.
Pria yang juga menjabat ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) memastikan akan memberikan sanksi kepada siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran pendistribusian pupuk. Menurutnya, saat ini para petani sangat membutuhkan pupuk seiring musim tanam padi.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Diperindagkop dan UMKM) Maskur mengatakan, pihaknya terus mengawasi distribusi pupuk.
Dia meminta semua lini distribusi pupuk mulai dari produsen sampai pengecer untuk mematuhi ketentuan yang berlaku. Menurutnya, distributor wajib memberikan pembinaan kepada para pengecernya.
Dia menyebutkan, jika ada pelanggaran, sudah ada mekanisme atau aturan pemberian hukuman untuk para pelanggar tersebut. Sanksi akan dikenakan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. ''Karena itu, semua aturan yang ada harus dipatuhi. Kami awasi pendistribusian pupuk di pasaran,'' katanya.
Sebelumnya sejumlah petani di Kecamatan Japah mengeluhkan, sulitnya mendapatkan pupuk. Mereka mengaku, kesulitan memperoleh pupuk sejak seminggu terakhir. Mulyanto, salah seorang petani menuturkan jenis pupuk yang sulit diperoleh, adalah pupuk SP 36 dan phonska. Selain itu, jenis pupuk lainnya juga tidak mudah diperoleh lantaran stoknya terbatas. (rs-infoblora | H18-40,88)
0 komentar:
Posting Komentar