[Opini Pembaca] Siapa Juru Selamat Pendidikan Kita?

Ngatono

BLORA. Sebelum bercakap banyak, saya mengucapkan selamat hari natal kepada segenap umat nasrani dan semua pihak yang merayakannya. Semoga kasih Tuhan senantiasa menyertai langkah perjuangan kita. Amin.

Pendidikan saat ini merupakan percakapan yang tak kunjung membosankan untuk dikupas. Secara akademis di mimbar-mimbar diskusi, dalam sebuah kajian keagamaan bahkan dalam sebuah obrolan santai di warung kopi. Disamping percakapan tentang judi togel dan proyek-proyek perdesaan yang mulai digarap.

Dalam perjalanan negeri ini, pendidikan menjadi alat saring yang memisahkan generasi-generasi berkualitas dan dan generasi kurang beruntung di daerah-daerah miskin. Bahkan, pada fase selanjutnya pendidikan menjadi pagar pemisah antara masyarakat mapan (established people) dengan masyarakat pinggiran (bordered people). Sangat naif dan ironis.

Pendidikan idealnya bertugas sebagai alat mempercepat (katalisator) perubahan sosial, yang tujuan selanjutnya adalah mengarahkan menusia menuju masyarakat sejahtera. Hanya saja selalu ada degradasi kualitas antara gagasan ideal dengan kenyataan faktual.

Di daerah kami (Blora), sekolah-sekolah formal yang secara ideal berfungsi sebagai ladang semai generasi muda Blora, agaknya bertransformasi menjadi lembaga konsentrasi remaja yang bertugas menyampaikan materi-materi teoritis dengan berbagai varian pola penyampaian. Bukan sesuatu yang aneh, jika bahkan dari sebuah wawancara sederhana anda (pembaca) dapat terperangah karena para pelajar ini tidak tahu (bahkan mungkin apatis) terhadap apa yang mereka pelajari dan untuk apa mereka mempelajari materi itu.

Saya rasa di daerah-daerah yang lain juga tidak jauh berbeda kondisinya. Sekolah-sekolah, lembaga-lembaga pendidikan bahkan kampus-kampus telah sukses menenggelamkan generasi muda ke dalam pendidikan tanpa orientasi. Bahkan, perguruan tinggi menjadi ladang diskusi kosong sehingga menjebloskan mahasiswa ke dalam penjara gading.

Saat ini, tiada lain harapan kita tertuju pada Juru selamat Pendidikan yang membawa sepercik cahaya harapan dalam gulitanya orientasi sistem pendidikan kita dewasa ini. Melawan sistem adalah dengan sistem pula. Acuannya adalah sistem pendidikan wajib disokong sendi dukungan institusi pemerintah, dengan titik berat pengembangan mutu SDM pendidikan serta dukungan infrastruktur yang memadai.

Siapa Juru Selamat Pendidikan yang kita nantikan ini? Bisa siapa saja. Bahkan bisa juga para pembaca harian ini yang saat ini sedang santai membaca koran dan ditemani secangkir kopi hangat. Tetapi, sebelum menjadi Juru Selamat Pendidikan, agaknya kita perlu merendahkan diri untuk saling bertemu dan bermusyawarah tentang bagaimana seharusnya mengelola pendidikan dewasa ini, untuk kemudian menjadi sebuah tawaran yang dapat kita perjuangkan bersama.

Para malaikat senantiasa menaungi para pejuang pendidikan dengan sayap-sayapnya. Tuhan pun akan memandang pejuang pendidikan dengan tatapan penuh kasih.

Semoga natal dan tahun baru ini menjadi titik tolak kita dalam menyelaatkan bangsa ini dari sebuah sistem pendidikan tanpa orientasi... tangan terkepal dan maju ke muka! (ms-infoblora)

Ngatono - Ketua PC PMII Kab. Blora 2013-2014

all.sahall.sah@gmail.com