![]() |
SERIUS : Salah satu peserta 10 besar Arifin (incumbent KPU dua periode), tampak serius menjawab pertanyaan dua anggota KPU Jateng M Hakim Junaedi dan Wahyu Setiawan. [Foto: Wahono] |
Fit and proper test yang digelar di Hall Hotel Mustika Blora tersebut berupa wawancara.
"Kami datang langsung ke daerah-daerah, sebabnya anggaran seleksi masuk di kas KPU kabupaten/kota," jelas Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah Joko Purnomo.
Untuk hari ini, lanjutnya, fit and proper test berlangsung di dua kabupaten, Blora dan Rembang. Di Blora ada dua anggota KPU Jateng menjalankan tes, M Hakim Junaedi dan Wahyu Setiawan. Lima komisioner KPU Jateng semuanya wajah baru.
Jadi, lanjutnya lagi, semuanya pernah menjadi komisioner KPU di kabupaten/kota masing-masing.
"Kami berlima memang wajah baru di KPU Jateng, semua adalah orang lapangan di KPU, jadi ya kami sudah faham kondisi di lapangan seperti Blora ini," jelas Joko Purnomo.
Tanggapan Warga
Disinggung calon anggota KPU Kabupaten Blora untuk lima tahun ke depan, dia mengaku memang ada tiga anggota lama yang masuk, mereka Moesafa dan Arifin (sudah dua periode), dan Sudarwanto yang baru satu periode.
Menurutnya, meski ada tiga anggota lama, Joko memastikan kalau tiga nama itu tidak lantas akan diterima menjadi anggota KPU lagi.
"Mereka memang kawan saya, orang lama di KPU, tapi akan dilihat dulu hasil fit and proper test nya, tanggapan masyarakat seperti apa, maka anggota lama tidak jaminan jadi lagi," tegasnya.
Saat ini ada 10 calon anggota KPU Kabupaten Blora, sedangkan fit and proper test yang dilakukan terkait dengan proses seleksi yang sudah dilaksanakan sejak Agustus lalu. Selanjutnya, KPU Jateng melanjutkan seleksi itu, hingga nanti akan dipilih lima calon anggota KPUK yang akan bertugas dan lima lagi cadangan.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga dari lima anggota KPU Kabupaten Blora masuk 10 besar calon anggota KPU periode lima tahun ke depan. Hanya, pengumuman 10 besar nama yang kemarin menjalani fit and proper test tersebut sempat dikritisi sejumlah pihak, termasuk Timsel yang mengabaikan masukan warga dan hanya melihat akumulasi nilai dari sejumlah tes. [wah] (Sumber: Bawaslu Jateng | Ms-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar