![]() |
Hutan Jati saat musim kemarau rawan pencurian kayu dan kebakaran, pihak Perhutani gencar menggelar pengamanan dan patroli hutan. (foto: rs-infoblora) |
“Pencurian kayu memang ada peningkatan yang tajam,” ungkap Kepala Perum Perhutani Unit 1 Jateng Teguh Hadi Siswanto saat berada di Blora, kemarin.
Menurut dia, masalah pengamanan hutan ini telah menjadi prioritas. Saat ini pihaknya sudah menempuh berbagai langkah, di antaranya melakukan pengamanan wilayah dengan patroli di kawasan hutan terkait. Yang tidak kalah penting, selalu berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya aparat kepolisian.
“Kami melakukan komunikasi dan koordinasi dengan semua elemen dalam mengamankan hutan. Apalagi dalam pengamanan hutan, Perhutani tidak bisa sendiri, tapi perlu sinergi semuanya,” tegasnya di hadapan 650 pegawai Perum Perhutani yang melakukan apel siaga dan patroli di kawasan hutan Jati Todanan Blora.
Dari sejumlah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) yang paling banyak kasus penncurian terjadi di Pati. Untuk itu Kepala Unit berharap semua pegawai meningkatkan kewaspadaan dan melakukan patroli gabungan.
Menjaga Hutan
Kemudian program pemberdayaan hutan berbasis masyarakat (PHBM) perlu ditingkatkan kembali, sehingga lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) yang sudah ada di masing-masing desa sekitar kawasan hutan kembali ikut bersama-sama menjaga hutan. “Pada musim kemarau ini kewaspadaan harus ditingkatkan. Selain pencurian juga waspada terhadap kebakaran yang kemungkinan terjadi,” jelasnya.
Meski angka pencurian cukup tinggi, hingga Oktober 2013 kinerja yang dicapai Perhutani unit I Jateng cukup bagus, bahkan selalu nomor satu di Indonesia. Dengan capaian kenaikan realisasi penghasilan naik dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,6 triliun.
(rs-infoblora | kontributor : gie-32 suara merdeka)
0 komentar:
Posting Komentar