![]() |
Menteri Pertanian, Suswono memberikan sambutan dan pengarahan kepada para petani tebu saat mengadakan kunjungan kerja di Pabrik Gula Blora, sabtu (19/10) lalu. (foto : rs-infoblora) |
“Diharapkan pada tahun 2014 produksi gula dalam negeri mampu memenuhi target yang telah ditetapkan sebesar 3,1 juta ton terutama untuk mengisi konsumsi langsung masyarakat, ” jelas Mentan lebih lanjut.
Dalam kunjungan kerja itu, Mentan didampingi oleh Bibit Waluyo (Mantan Gubernur Jateng), Kamajaya (Direktur PT.GMM Gendhis Multi Manis), Abu Nafi (Wakil Bupati Blora), Gamal Nasir
(Dirjen Perkebunan) serta Pejabat di lingkungan Pemprov Jateng.
Hadir
pada acara tersebut antara lain, Perwakilan dari Kementerian
Perindustrian, Kementerian Perdagangan, BKPM, P3GI, Ketua DPD APTRI dan
Ketua KPTR Provinsi Jateng, Ketua DPC APTRI dan Ketua KPTR Kabupaten
Blora serta Para Petani Tebu di Kabupaten Blora.
Kunjungan kerja Mentan dalam rangka
upaya pencapaian swasembada gula nasional, selain untuk melihat kesiapan
PG dalam mengolah tebu giling petani, juga yang tak kalah pentingnya
adalah menyiapkan tebu yang berkualitas, agar kebutuhan pertanaman tebu
terlayani dengan baik.
Mentan menaruh harapan besar kepada P3GI untuk
dapat menyediakan benih tebu melalui perbanyakan kultur jaringan,
sehingga kekurangan bibit berkualitas untuk pengembangan lahan tebu
petani di sekitar PG Blora secara bertahap terpenuhi.
Dengan berdirinya PG Blora PT Gendhis
Multi Manis di Kabupaten Blora dengan kapasitas 6.000 Ton Cane per Day
(TCD) yang didukung dengan luas areal penanaman eksisting seluas 3.800
Ha, yang diharapkan akan bertambah di tahun-tahun yang akan datang.
Terkait dengan izin impor Raw Sugar untuk Commisioning Test, pada
prinsipnya sangat mendukung dengan jumlah yang wajar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Dalam mendukung upaya pencapaian
swasembada gula, Kementerian Pertanian beberapa tahun ini telah
menganggarkan dana melalui APBN dan dilanjutkan pada tahun selanjutnya,
untuk kegiatan pembangunan kebun benih, perluasan tanaman tebu, penataan
varietas, bongkar dan rawat ratoon, bantuan traktor, alat tebang dan
angkut serta alat pengairan, pendampingan Tenaga Kerja Pendamping serta
penguatan kelemabagaan petani tebu seperti KPTR dan kelompok tani.
Penggunaan dana selain dari APBN juga dana KKPE, dimana PG sebagai
avails serta Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan usahatani berbasis tebu.
0 komentar:
Posting Komentar