![]() |
PLTS : Rumah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bantuan Pemerintah Pusat di Ds.Nglebak Kec.Kradenan salah satu bantuan yang telah disalurkan tahun lalu. |
Lantaran dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan listrik cukup mahal, Pemkab Blora pun mengusahakan dengan meminta bantuan dana ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Masih ada wilayah di Kabupaten Blora ini yang belum teraliri listrik. Kami meminta bantuan ke Kementerian ESDM untuk menambah jaringan listrik di Blora," ujar Bupati Djoko Nugroho, kemarin.
Kepala Dinas ESDM, H Setyo Edy mengemukakan tahun ini Blora mendapatkan bantuan pembangunan jaringan listrik dari Pemprov Jateng. Proyek tersebut berada di Dusun Krangkang, Desa Galuk, Kecamatan Kedungtuban. Proyek berupa pembangunan pal dan peralatan serta infrastruktur jaringan listrik. Anggaran proyek itu sekitar 300 juta.
"Pihak yang melaksanakan Pemprov, kami hanya ketempatan saja," ungkapnya.
Jika proyek itu rampung, diperkirakan listrik akan bisa dinikmati oleh 50 rumah atau 50 kepala keluarga (KK) yang ada di dusun tersebut. Setyo Edy menegaskan selama ini sebagian masyarakat di Dusun Krangkang sudah ada yang menikmati listrik. Namun listrik hanya dialirkan melalui kabel sederhana dan seadanya, sehingga sangat membahayakan keselamatan.
"Dengan dibangun jaringan listrik yang sesuai standart, masyarakat akan terasa terlindungi keselamatannya. Tak hanya 50 KK, masyarakat di dusun sekitar hutan itu bisa menikmati aliran listrik dari jaringan yang saat ini sudah mulai dikerjakan," katanya.
Selain dari Pemprov Jateng, pihaknya juga berharap Kementerian ESDM memberi proyek bantuan pembangunan listrik untuk warga Blora. Menurutnya proposal bantuan telah diajukan, namun sampai kini belum dapat kepastian mendapatkan bantuan.
"Kementerian ESDM pernah memberikan bantuan berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk Blora. Kami berharap tahun ini ada bantuan serupa, sebab masih sekitar 35 dusun di Kabupaten Blora yang warganya belum menikmati aliran listrik," ujarnya.
Dusun-dusun tersebut segian besar berada di wilayah pedesaan atau dekat kawasan hutan jati dengan topografi wilayah yang sangat sulit dijangkau kendaraan roda empat karena berbukit dan jalan aksesnya sempit. (rs-infoBlora : Suara Merdeka)
1 komentar:
Listrik fital, fital lagi jalan yang memadai jika perekonomian di blora pengen bergerak. Hampir akses antar kecamatan hancur apalagi antar kampung. Pak bupati apa gak.pernah jalan jalan ya. Hufff
Posting Komentar