BLORA. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan fakta
bahwa pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai
upaya mengurangi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata
hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. Kebijakan itu terbukti
mendongkrak popularitas partai pendukung kebijakan pemerintah dan
presiden.
Padahal, rakyat tidak menyukai kebijakan kenaikan BBM dan cenderung menolaknya. Rakyat pun tidak suka dengan kebijakan partai di DPR RI yang mendukung kenaikan BBM.
“Ini
adalah bentuk pemerkosaan aspirasi rakyat,” ujar Wakil Sekjen DPP
Partai Hanura, Kristiawanto di sela acara bakti sosial pembagian paket
sembako, di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (23/06/13).
Menurutnya, Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) kini mulai berdampak. Menjelang bulan Ramadhan tahun ini, harga-harga kebutuhan pokok mulai melonjak. Hal ini disebabkan terutama karena naiknya biaya transportasi.
Akibatnya, rakyat mulai menjerit. Kenaikan BBM jelas berujung pada kesengsaraan rakyat. Hal ini sudah barang tentu mengundang keprihatinan banyak pihak. Partai Hanura sebagai partai yang selama ini konsisten menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM, termasuk diantaranya.
“Sebagai oposisi, Hanura selalu responsif dengan jeritan penderitaan yang dirasakan rakyat,” ujar Kris.
Berbagai upaya dilakukan Partai Hanura dalam menyikapi kenaikan harga BBM dan dampaknya. Selain melakukan pengawasan dan pemantauan, partai besutan tokoh senior TNI, Wiranto ini juga melakukan langkah nyata.
“Hari ini, DPC Partai Hanura Kabupaten Blora mengadakan bakti sosial membagi 500 paket sembako kepada rakyat miskin,” ungkap Ketua DPC Hanura Blora, Legiyono.
Selain di Blora, Partai Hanura juga menggelar aksi serupa di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah secara bergiliran. Sabtu (22/06/13) kemarin, DPC Hanura Kabupaten Grobogan juga menggelar aksi baksos di Purwodadi.
“Berikutnya akan digelar di Kabupaten Pati dan Rembang,” kata Kris mengakhiri. (rs-infoBlora | sumber : Lensa Indonesia)
Padahal, rakyat tidak menyukai kebijakan kenaikan BBM dan cenderung menolaknya. Rakyat pun tidak suka dengan kebijakan partai di DPR RI yang mendukung kenaikan BBM.
Menurutnya, Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) kini mulai berdampak. Menjelang bulan Ramadhan tahun ini, harga-harga kebutuhan pokok mulai melonjak. Hal ini disebabkan terutama karena naiknya biaya transportasi.
Akibatnya, rakyat mulai menjerit. Kenaikan BBM jelas berujung pada kesengsaraan rakyat. Hal ini sudah barang tentu mengundang keprihatinan banyak pihak. Partai Hanura sebagai partai yang selama ini konsisten menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM, termasuk diantaranya.
“Sebagai oposisi, Hanura selalu responsif dengan jeritan penderitaan yang dirasakan rakyat,” ujar Kris.
Berbagai upaya dilakukan Partai Hanura dalam menyikapi kenaikan harga BBM dan dampaknya. Selain melakukan pengawasan dan pemantauan, partai besutan tokoh senior TNI, Wiranto ini juga melakukan langkah nyata.
“Hari ini, DPC Partai Hanura Kabupaten Blora mengadakan bakti sosial membagi 500 paket sembako kepada rakyat miskin,” ungkap Ketua DPC Hanura Blora, Legiyono.
Selain di Blora, Partai Hanura juga menggelar aksi serupa di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah secara bergiliran. Sabtu (22/06/13) kemarin, DPC Hanura Kabupaten Grobogan juga menggelar aksi baksos di Purwodadi.
“Berikutnya akan digelar di Kabupaten Pati dan Rembang,” kata Kris mengakhiri. (rs-infoBlora | sumber : Lensa Indonesia)
0 komentar:
Posting Komentar