Home » , , , » LEBIH DARI LIMA DEKADE, KI PASIRAN MENDEDIKASIKAN HIDUPNYA MELESTARIKAN WAYANG KRUCIL

LEBIH DARI LIMA DEKADE, KI PASIRAN MENDEDIKASIKAN HIDUPNYA MELESTARIKAN WAYANG KRUCIL

radiogagakrimangfm.com on 22 Mei 2025 | 08.13


GAGAKRIMANGFM.ID - 
Lebih dari lima dekade, Ki Pasiran (77 tahun) mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan wayang krucil di Kabupaten Blora.

Meski memiliki darah seni wayang kulit dari mbah buyutnya, Ki Pasiran lebih memilih wayang krucil, seni pertunjukan tradisional yang kini nyaris punah.

Wayang krucil adalah bentuk kesenian khas Kabupaten Blora dan beberapa daerah di Jawa Timur.

Wayang krucil terbuat dari kayu pipih, sehingga mudah patah jika dimainkan sembarangan.

Jumlah personel yang terlibat dalam pementasan wayang krucil lebih sedikit (Umumnya sekitar lima hingga tujuh orang saja, termasuk dalang dan pengrawit) dibanding wayang kulit yang mencapai lebih dari 12 orang.

Tak seperti wayang kulit yang lazim dipentaskan malam hari dan berkisah tentang Mahabharata atau Ramayana, wayang krucil justru sering dimainkan siang hari dengan cerita sejarah.

Misalnya, dari kisah-kisah kerajaan di Nusantara hingga tokoh-tokoh penyebaran agama Islam seperti Umar Amir atau Amir Hamzah.

Pasiran menagku mulai mengenal wayang krucil sejak masih remaja, setelah Gerakan Satu Oktober 1965.

Waktu itu dirinya sering diajak keliling pentas oleh dalang wayang krucil dari Beged, Bojonegoro.

Ki Pasiran mengaku pernah diberi buku catatan tentang kesenian wayang Krucil dan lakon-lakonnya oleh sang dalang tersebut.

Pementasan pertama Ki Pasiran sebagai dalang dilakukan secara tak terduga pada 1977. Ketika itu, kakak perempuannya menggelar hajatan khitanan anaknya.

Sejak itu, Ki Pasiran mulai dikenal dan diundang tampil ke desa-desa di Kecamatan Sambong dan sekitarnya.

Diapun memutuskan menggeluti wayang krucil hingga sekarang, meski frekuensi pementasannya lebih sedikit dibanding wayang kulit. 
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved