BLORA. Terjadinya tragedi menyedihkan
di Sleman, DIY, tentang hanyutnya ratusan siswa SMPN 1 Turi yang sedang
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pramuka dengan agenda susur sungai, Jumat
(21/2/2020), menyita perhatian banyak pihak. Meskipun sebagian besar berhasil
diselamatkan, namun ada yang meninggal dunia dan ada yang belum diketemukan.
Hal
ini disikapi Gerakan Pramuka Kwarcab Blora dengan menggelar doa bersama di
tengah kegiatan Pesta Siaga yang dilaksanakan di komplek SMK Migas Cepu, Sabtu
(22/2/2020). Saat upacara pembukaan Pesta Siaga, seluruh peserta dan tamu
undangan diajak berdoa untuk para korban hanyut. Doa dipimpin oleh Bunda Siaga,
Dra. Hj. Umi Kulsum (istri Bupati Blora).
“Kita
turut prihatin atas kejadian atau musibah yang menimpa kakak-kakak penggalang
dari SMPN 1 Turi Sleman yang kemarin hanyut saat kegiatan susur sungai. Mari
kita berdoa sejenak agar yang belum ketemu segera ditemukan dan yang meninggal
diberikan tempat terbaik,” ucap Bunda Umi Kulsum.
Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Djoko Nugroho sebagai Kamabicab, kemudian Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si sebagai Ka Kwarcab Blora, serta para pengurus Pramuka Kwarcab Blora, para Kepala OPD, Camat dan seluruh kontingen Pesta Siaga dari 16 Kecamatan.
Terpisah, Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si sebagai Ka Kwarcab ikut menyatakan rasa duka citanya atas kejadian di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman itu.
“Kejadian ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semuanya. Segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan harus dicek betul. Jangan sampai merugikan apalagi jatuh korban. Semoga para korban di Sleman tidak trauma, yang sakit segera sembuh, dan yang meninggal ditempatkan di Sisi NYA, aamiin,” ungkap Arief Rohman. (hk-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar