![]() |
Bus Garuda Mas yang sedang mangkal di Terminal Cepu diperiksa petugas gabungan dari Polres dan Dinas Perhubungan, kemarin. (foto: dok-ib) |
Sasaran pemeriksaan adalah para sopir
bus dan kondisi armada bus yang akan digunakan untuk mengangkut
penumpang. Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH bersama Kabag Ops
Kompol Zuwono dan Kasatlantas AKP Himawan Aji Angga turun langsung
memantau jalannya pemeriksaan.
Sopir bus masing-masing dicek
kesehatannya dan dilakukan tes urine untuk mengetahui apakah ada
konsumsi obat terlarang atau tidak. Bahkan untuk mengantisipasi
konsumsi narkoba di kalangan sopir.
Sedangkan untuk armada bus nya
diperiksa mulai dari tekanan ban, kelengkapan fasilitas di dalam bus,
cek rem, kondisi setir dan lainnya. Semua tidak luput dari
pemeriksaan petugas, siang itu.
Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH
mengatakan, pemeriksaan kesehatan dan pengecekan kendaraan itu
dilakukan dalam rangka menjelang Lebaran 2018 guna memberikan
kenyamanan bagi penumpang. Serta mencegah terjadinya kecelakaan
lalulintas.
![]() |
Petugas dari Dinas Kesehatan sedang memeriksa hasil tes urine yang diambil dari para sopir bus. (foto: dok-ib) |
Lebih lanjut AKBP Saptono menyatakan,
dilakukannya test urine untuk memastikan bahwa pengemudi dalam
keadaan sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan telarang yang biasa
disebut doping.
“Sebab, keselamatan penumpang ada
pada sopir. Kasihan masyarakat. Beri pelayanan terbaik kepada
masyarakat karena mereka sudah membayar. Untuk itu, selama kegiatan
operasi Ketupat candi 2018 dan menjalankan rutinitas sehari-hari
sopir harus dalam kondisi fit,” lanjutnya.
Diketahui, dari tes urine yang
dilakukan kepada para pengemudi, tidak temukan tanda-tanda pengemudi
yang teridentifikasi menggunakan narkoba. Pada kesempatan itu,
kapolres juga mengimbau kepada para sopir untuk tetap mematuhi
rambu-rambu lalulintas dan tidak ugal-ugalan di jalan saat mengemudi.
Kasatlantas Polres Blora, AKP Himawan
Aji Angga, sempat menanyakan lama sopir dalam mengemudi kendaraan.
Dari sejumlah sopir yang dimintai keterangan, sopir rata-rata
mengemudikan bus antara 6 jam sampai 7 jam.
Menurut Kasatlantas, jika lama
mengemudi seperti yang dilakukan kebanyakan sopir tersebut adalah
kurang ideal. Untuk itu dirinya mengimbau para sopir supaya
beristirahat jika sudah mengemudi selama 4 jam.
“Seharusnya lama mengendara itu
maksimal 4 Jam. jika lelah istirahat atau gentian dengan sopir
cadangan,” ucap Kasatlantas.
Pemeriksan serupa juga akan dilanjutkan
ke terminal lainnya yang ada di Kabupaten Blora, berikut di beberapa
pangkalan bus. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar