Kasat Reskirm menunjukan foto korban aksi kekerasan yang dilakukan para preman dan jambret, dengan latar belakang para tersangka yang berhasil diamankan. (foto: dok-ib) |
Kapolres Blora AKBP Saptono S.I.K, M.H,
menjelaskan, dari kegiatan cipta kondisi yang dilaksanakan oleh
Satreskrim Polres Blora berhasil ungkap kasus dan mengamankan pelaku
jambret.
“Kita mengamankan 5 tersangka dari 6
TKP (Tempat Kejadian Perkara),” kata Kapolres didampingi Kabag
Sumda dan Kasat Reskrim dihadapan para wartawan, Rabu (6/6/2018)
kemarin.
Menurutnya, maraknya jambret menjelang
Ramadan kemarin membuat masyarakat resah. Sebab, modus para pelaku
dengan dengan cara membuntuti calon korban baik saat menjelang pagi
maupun malam hari.
“Ini sangat meresahkan,” tandasnya.
Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH memberikan keterangan pers terkait penangkapan pelaku premanisme dan jambret. (foto: dok-ib) |
Sementara untuk pelaku dibawah umur
lanjut AKBP Saptono, ditangani langsung oleh Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak (PPA).
“Karena ada pelaku yang masih
tergolong anak-anak ada undang-undang sendiri,” terangnya.
Dari peristiwa penjambretan itu, Polisi
mengamankan barang bukti berupa 4 unit kendaraan bermotor, serta
hasil kejahatannya.
Selanjutnya terkait premanisme, Polres
Blora mengantongi 11 kasus dan juga melakukan 11 pembinaan. Terakit
dengan hal ini, baru-baru ini melibatkan anak jalanan atau disebut
anak PUNK yang melakukan pemukulan terhadap pengemudi truk.
“Saat itu mereka dari arah
Bojonegoro, lantaran tidak memiliki uang saku untuk naik angkutan,
mereka mencoba menghentikan truk, namun pengemudi tidak mau
memberikan tumpangan, dan akhirnya dianiaya,” kata AKBP Saptono.
Lalu anak jalanan itu mengejarnya.
Setelah didapatkan kemudian para anak jalanan itu lengsung melancrkan
pukulan kepada sopir.
“Merea tidak membawa senjata tajam,
hanya rangkaian selongsong yang digunakan sebagai cambuk,”
terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk
kasus perjudian hingga bulan Juni ini terdapat 16 kasus yang
diungkap.
“Kasus-kasus yang ditangani ini
adalah kasus untuk menciptakan kondisi aman menjelang Iedul Fitri dan
menjelang pesta demokrasi. Untuk memberikan rasa nyaman bagi
masyarakat,” pungkasnya. (res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar