![]() |
Guna meningkatkan tingkat Partisipasi Pemilih dalam Pilgub 2018, KPU Blora gelar FGD dengan menggandeng kelompok masyarakat. (foto: dok-ib) |
Anggota KPU Blora,
Moesafa menyampaikan bahwa angka partisipasi dalam Pemilihan Bupati
Blora tahun 2005 dan 2010 mencapai 74,6% dan 71,7%, sedangkan dalam
Pemilihan Gubernur Tahun 2008 dan 2013 hanya mencapai 61,7% dan
55,9%.
Menyikapi kondisi
itu, pihaknya tidak ingin partisipasi pemilih dalam Pilgub Jateng
2018 mendatang semakin kecil. Oleh karena itu KPU Blora melakukan
sejumlah langkah agar tingkat pertisipasi pemilih dalam Pilgub bisa
meningkat. Salah satunya dengan menggandeng seluruh kelompok
masyarakat agar bisa ikut menyukseskan gelaran Pilgub.
Seperti yang
dilakukan pada hari Senin (12/3/2018) kemarin, KPU Blora mengundang
30 kelompok masyarakat untuk mengikuti acara Forum Group Discussion
(FGD) di Hotel Mustika untuk membahas dan berdiskusi bersama tentang
upaya-upaya peningkatan partisipasi pemilih dalam Pilgub 2018.
“Kami mengajak
peserta untuk melakukan refleksi terhadap partisipasi masyarakat
dalam menggunakan hak pilihnya. Berdasarkan data di KPU Blora,
tingkat partisipasi masyarakat di Kab. Blora ternyata sangat
dipengaruhi oleh jenis Pemilihan yang dilaksanakan. Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Blora misalnya, cenderung mempunyai tingkat
partisipasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur,” ucapnya.
Dari evaluasi dan refleksi yang
dilakukan peserta itu menurutnya dapat disimpulkan bahwa tingkat
partisipasi masyarakat dalam pemilu berbanding lurus dengan tingkat
pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait agenda
pelaksanaan Pemilihan yang digelar.
“Untuk itu, perlu ada perluasan
menyangkut pelaku, sarana, dan metode yang digunakan dalam melakukan
sosialisasi dan pendidikan pemilih (sosdiklih). Pelaku sosdiklih
harus melibatkan pihak sebanyak mungkin agar persebarannya mempunyai
daya dorong kuat dan daya jangkau luas. Memanfaatkan sebanyak mungkin
sarana dan mengembangkan metode sehingga tidak selalu dengan cara
konvensional,” lanjutnya.
KPU Blora berharap
30 kelompok masyarakat yang mengikuti FGD ituselanjutnya akan menjadi
mitra strategis dalam upaya menyebarluaskan informasi dan melakukan
pendidikan pemilih. Ke-30 kelompok masyarakat ini terdiri dari
berbagai unsur dan segmen. Mulai dari unsur keagamaan, kemasyarakatan
hingga unsur seni dan budaya. Mulai dari segmen, pemula,
pemuda-mahasiswa hingga segmen perempuan.
Selanjutnya mereka
akan menyusun kerangka kegiatan berdasar kekhasan masing-masing untuk
mensosialisasikan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Tengah Tahun 2018. (jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar