Putri Indonesia Jawa Tengah Persahabatan 2017 sedang mencoba nyoleti batik motif worawaribang di tempat produksi batik Nimas Barokah Beran, Blora, Minggu (11/2/2018). (foto: dok-ib) |
Menurut Asyta Triana (19), Blora memang
bukan Kota batik, namun dalam beberapa tahun terakhir ini nama Blora
mulai dikenal luas salah satunya karena kerajinan batiknya. Sehingga
di sela kunjungannya ke Blora ia sengaja menyempatkan diri untuk
mampir ke salah satu perajin batik.
“Saya sudah lama ingin berkunjung ke
perajin batik Blora karena penasaran. Ini mumpung ke Blora, saya
sempatkan mampir ke Nimas Barokah. Ternyata disini tempat produksi
batik yang disukai Pak Gubernur. Motifnya unik-unik, bisa memesan
sesuai keinginan dan warnanya beragam,” ucapnya sambil mencoba
nyoleti (mewarnai) batik dengan motif worawaribang.
Pemilik Batik Nimas Barokah, Yanik Marianan (kiri) foto bersama dengan Putri Indonesia Jawa Tengah 2017 Persahabatan. (foto: dok-ib) |
“Semoga batik Blora semakin dikenal
lebih luas lagi dan mampu sejajar dengan kota-kota lainnya yang telah
lebih dulu dikenal sebagai pusatnya kerajinan batik,” lanjutnya.
Ia berjanji akan ikut mempromosikan
batik Blora ketika berjunjung ke daerah lain.
Sementara itu, Yanik Mariana selaku
pemilik kerajinan batik Nimas Barokah merasa senang bisa dikunjungi
Putri Indonesia Jawa Tengah Persahabatan 2017. Kedatangannya
memberikan semangat baru kepada para perajin untuk terus melakukan
kreasi dan inovasi dalam pembuatan batik.
“Didatangi Putri Indonesia Jawa
tengah 2017 ya senang Mas. Apalagi orangnya ramah, cantik dan tinggi
banget badannya. Tadi saya berikan kenang-kenangan satu buah batik
tulis biar bisa digunakan saat bertugas di acara-acara resmi,”
terangnya. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar