Seorang pengunjung sedang mengabadikan Loko Tour Kereta Uap "Bahagia" di Depo Bengkel Traksi Ngelo. (foto: dok-ib) |
Hanya dengan harga
tiket Rp 15.000, setiap orang sudah bisa merasakan sensasi naik
kereta zaman Belanda yang dahulu dimanfaatkan untuk mengangkut hasil
produksi kayu hutan. Seolah-olah kita dibawa kembali ke masa
penjajahan karena semuanya masih asli buatan Jerman dan Jepang.
Pengunjung yang
datang diajak bernostalgia merasakan kereta tua yang berjalan dari
Depo Bengkel Traksi Ngelo Kecamatan Cepu menuju Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Hutan Perhutani KPH Cepu yang ada di Batokan.
Melintasi kawasan persawahan, hutan jati, jembatan besi kuno hingga
Tempat Penimbunan Kayu.
Suara lengkingan
kereta tua yang sangat keras mengingatkan pengunjung ke kereta uap
zaman awal kemerdekaan. Sensasi ini tidak akan bisa didapatkan di
tempat lain dengan harga yang cukup terjangkau.
Sejumlah pengunjung tampak asik menikmati perjalanan di dalam gerbong, tampak dari luar. (foto: dok-ib) |
“Target kami
kedepan memang bisa sampai Gubug Payung. Kita wujudkan secara
bertahap karena banyak bantalan rel yang hilang. Sehingga butuh
perbaikan terlebih dahulu,” ujarnya.
Adapun konsep wisata
heritage loko tour ini menurutnya berbeda dengan wisata kereta yang
ada di Ambarawa. Rencananya kedepan disini pengunjung akan diajak
naik mereta sembari melihat aktifitas pelestarian lingkungan dan
kondisi hutan alam. Mulai dari Depo Loko Tour ke Puslitbang melihat
pusat pembenihan bibit jati, perjalanan ke hutan jati muda hingga
hutan jati tua, serta aktifitas penebangannya.
Untuk opersionalnya,
Depo Loko Tour buka setiap hari. Bedanya Senin-Jumat buka pukul
08.00-16.00 WIB dengan tiket masuk Rp 3000,00 per orang. Sedangkan
Sabtu-Minggu buka 08.00-17.00 WIB dengan tiket masuk Rp 5000,00 per
orang.
Sedangkan jenis
kereta tua yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Loko Tour Kereta Ruston dari Depo Heritage Loco Tour ke TPK Batokan yang berjalan setiap Sabtu-Minggu dengan biaya per orang Rp 15.000,00 dimana kapasitas per gerbongnya 25 orang.
- Loko Tour Kereta Drensine (Little Train) dari Depo Heritage Loco Tour ke TPK Batokan yang berjalan setiap hari dengan kapasitas 6 orang dan tarif Rp 50.000,00
- Loko Tour Kereta Uap “BAHAGIA” buatan tahun 1928 dari Berlin Jerman dengan tarif Rp 9.720.000,00 tujuan Jembatan Batokan, dan Rp 10.680.000,00 untuk tujuan TPK Batokan.
Elyana (22) salah
satu pengunjung yang naik Loko Tour Kereta Ruston menyatakan senang
bisa merasakan sensasi naik kereta kuno yang dulu pernah berjaya di
zaman penjajahan hingga awal kemerdekaan.
“Sungguh
mengesankan. Rasanya seperti kembali ke zaman dahulu. Masih
tradisional banget suasananya. Anak muda-muda wajib merasakan ini,”
ucapnya singkat. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar