Bupati Blora H.Djoko Nugroho mendedikasikan Piala Penghargaan Adipura Buana kepada petugas kebersihan, yang diwakili oleh Ibu Lasti. (foto: ag-infoblora) |
“Alhamdulillah
akhirnya Blora bisa mendapatkan Adipura kembali. Setelah sekian lama selalu
gagal. Terimakasih Pak Bupati sudah mau mengundang saya dan teman-teman untuk
mengikuti syukuran Adipura ini,” ucap Lasti, yang tinggal di Dukuh Temboro,
Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo.
![]() |
Lasti masih tampak berkaca-kaca matanya, usai menerima Adipura dari Bupati dan diwawancarai wartawan. (foto: ag-infoblora) |
Perempuan
yang berumur sekitar 50 tahunan ini pun bercerita bahwa setiap harinya ia
berangkat pagi buta pukul 04.00 WIB dari rumahnya yang berjarak kurang lebih 15
km dengan menaiki sepeda onthel. Butuh waktu hingga 45 menit untuk sampai ke Alun-alun
menggunakan sepeda miliknya.
“Begitu
sampai di Alun-alun, saya dan teman-teman lainnya langsung ambil bagian
masing-masing untuk membersihkan sampah. Apalagi kalau malam hari sebelumnya
ada acara di Alun-alun, pasti pagi harinya sampah berceceran,” ujarnya.
![]() |
Lasti (tengah bawah) membiarkan Adipura diangkat oleh teman-teman pekerja kebersihan lainnya agar semua bisa merasakan bahagianya memperoleh penghargaan dari Presiden. (foto: ag-infoblora) |
Ia mengaku
hingga kini masih berstatus tenaga honorer dengan upah sebesar Rp 1,2 juta
setiap bulannya. Secara pribadi ia tidak berharap banyak untuk bisa diangkat
sebagai PNS karena umur yang sudah melewati batas pengangkatan CPNS.
Usai menerima
piala dari Bupati, ia pun memberikan piala Adipura Buana tersebut kepada
teman-teman pekerja kebersihan lainnya agar bisa merasakan piala hasil jerih
payah menyapu dan menjaga kebersihan kota selama ini. Mereka pun tampak suka
cita sambil mengangkat piala bersama-sama. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar