Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si memimpin rapat kerja TKPK di Gedung Bappeda, Selasa (15/3). (foto: gl-infoblora) |
Menyikapi hal
tersebut, Pemkab terus melakukan upaya percepatan pengentasan kemiskinan yang
salah satunya dengan menggelar rapat kerja Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD) yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati H.Arief Rohman,
M.Si pada Selasa (15/3) di Gedung Bappeda Blora.
Dihadapan
semua anggota tim yang terdiri dari seluruh SKPD, Camat, BUMN/BUMD, pengusaha,
dan akademisi, Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si dalam sambutannya mengajak
semua pihak terkait untuk melakukan sinkronisasi dan inovasi dalam melakukan
percepatan penanggulangan kemiskinan.
“Program
pengentasan atau penanggulangan kemiskinan harus sinkron, karena hingga saat
ini masih banyak program yang berjalan sendiri-sendiri. Padahal penanganan
kemiskinan tidak efektif bila dilakukan sendiri-sendiri, harus dikroyok oleh
semua komponen dengan berbagai kegiatan baik dari perbankan, UMKM, perhotelan,
investasi dan lainnya sesuai dengan tupoksi masing-masing. Dengan demikian
kemiskinan bisa ditekan dengan maksimal,” jelas H.Arief Rohman M.Si.
Ia juga
meminta seluruh komponen tim penanggulangan kemiskinan dibawah koordinasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk terus melakukan inovasi agar
pengentasan angka kemiskinan tidak monoton. Apalagi target selalu naik sehingga
perlu adanya inovasi cara-cara penanggulangan kemiskinan.
“Pasti akan
timbul kejenuhan di tengah masyarakat miskin ketika program yang dilaksanakan
hanya sesaat, tidak ada inovasi dan tidak berkelanjutan. Kemarin beberapa kali
Pak Bupati menyampaikan inovasi penanganan kemiskinan dengan metode
kewilayahan. Wilayah Blora selatan yang menjadi kantong-kantong kemiskinan
harus segera ditangani secara cepat dan terpadu,” lanjutnya.
Pemkab ingin
mewujudkan kemudahan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan
serta kemudahan transportasi menjadi program utama sinkronisasi dan inovasi
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora.
“Saya minta
beberapa bank baik BUMN maupun BUMD juga ikut berkontribusi dalam memikirkan
pembangunan guna pengentasan kemiskinan di Kabupaten Blora. Jangan hanya
mengeruk uang warga Blora untuk ditabung, tetapi juga ikut bersumbangsih dalam
pembangunan Blora. Di lain kesempatan saya ingin mengumpulkan bank-bank ini,”
tegasnya.
Begitu juga
dengan pengusaha UMKM, Perhutani, Pertamina, serta para akademisi dari berbagai
kampus yang ada di Kabupaten Blora juga diminta melakukan program-program
pengentasan kemiskinan melalui pembinaan atau pelatihan ketrampilan.
“Semua harus
sinkron dengan program kabupaten, saya minta Bappeda untuk segera menyusun
rencana kerja ini agar bisa segera turun ke masyarakat menyasar desa miskin
satu persatu,” pungkasnya.
Hadir dalam acara
tersebut Kepala Bappeda Blora Samgautama Karnajaya, Asisten 1 Bidang
Pemerintahan Riyanto, Asisten 2 Bidang Pembangunan Ekonomi dan Kesra Bondan
Sukarno, seluruh kepala SKPD, Camat, dan anggota tim penanggulangan kemiskinan
Kabupaten Blora. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar