![]() |
Bupati Blora H.Djoko Nugroho saat memberikan sambutan dalam Musrenbang, mengajak DPRD untuk mengurangi kunker. (foto: gl-infoblora) |
“Pak Dewan jangan terlalu banyak kunker
ke luar kota. Kalau bisa dikurangi, biasanya 4 kali kunker, ya diringkas jadi 2
kali saja. Lebih baik blusukan ke desa-desa hutan menggali aspirasi warga yang
tinggal disana agar pembangunan bisa merata,” ucap Kokok saat menghadiri
Musrenbang Kabupaten Blora di Bappeda, Kamis (10/3) lalu.
Ia mencontohkan Desa Kepoh dan Desa
Bangkleyan di pedalaman hutan Kecamatan Jati yang butuh akses jalan baik. “Coba
sekali-kali anggota dewan blusukan ke Kepoh, Bangkleyan dan sekitarnya. Saya
jamin sekali kesana pasti kapok, karena jalannya jelek. Ini lah tugas kita
bersama untuk mengatasi bagaimana caranya agar jalan di pedalaman hutan Blora
Selatan bisa segera dibangun,” lanjut Kokok.
Ia berharap eksekutif dan legislatif
bisa menjalin komunikasi yang kuat dan kerjasama yang bagus demi pembangunan Kabupaten
Blora lebih baik dan tepat sasaran. Sering turun ke lapangan untuk melihat
kondisi rakyat, menjaring aspirasi mereka untuk menyusun program pembangunan.
“Aku
numpak tril mlebu desa kui yo kanggo delok kahanan infrastruktur desa, ora trus
dikira mung olahraga hura-hura. Bayangno nek arep ninjau pelosok desa numpak
mobil dinas? Mesakno mobile mlaku ning dalan elek,” jelasnya.
Beberapa waktu lalu setelah sertijab
Bupati, Pak Kokok yang juga mantan dandim Rembang ini juga langsung melakukan
kunjungan kerja ke Desa Getas Kecamatan Kradenan dan Desa Gempol Kecamatan Jati
untuk melihat kondisi warga tengah hutan dan merencanakan pembangunan.
Ia mengajak semua jajaran SPKD/Dinas
untuk bersama-sama fokus melakukan pembangunan wilayah Blora Selatan yang masih
banyak dijumpai desa-desa di pelosok hutan. Menurutnya selama ini ada
ketimpangan antara Blora Utara dan Selatan, sehingga agar pembangunan merata,
di masa jabatan keduanya ini akan fokus melakukan pembangunan Blora Selatan.
Sementara itu, Ketua DPRD Blora
H.Bambang Susilo ketika menanggapi permintaan Bupati agar mengurangi kegiatan
kunker, menjelaskan bahwa kunker merupakan salah satu kegiatan dalam merumuskan
penyusunan peraturan daerah inisiatif dewan.
“Dalam mengusulkan perda, DPRD merasa
perlu melakukan kunker ke luar kota untuk studi banding dan mempelajari cara
penyusunan perda dengan tema tertentu. Jika itu dirasa penting maka kunker
dilakukan. Namun jika tidak, kunker tidak akan dilakukan. Kami juga tidak mau
menghabiskan uang rakyat hanya untuk kunker yang tujuannya tidak jelas,” ujar
Bambang Susilo.
Sedangkan mengenai ajakan Bupati untuk
fokus mengutamakan pembangunan wilayah Blora Selatan agar tidak terjadi
ketimpangan pembangunan. Pihak DPRD menyatakan sependapat dan akan mendukung
dengan menyetujui sejumlah pos anggaran dalam APBD guna peningkatan pembangunan
akses pedesaan pelosok hutan. (rs-infoblora)
1 komentar:
Sip lah kalo dilakukan
Posting Komentar