Home » , » Mulai Rapuh, Warga Desa Giyanti Kec.Sambong Butuh Akses Jembatan Baru

Mulai Rapuh, Warga Desa Giyanti Kec.Sambong Butuh Akses Jembatan Baru

infoblora.id on 26 Des 2015 | 01.00

Seorang warga Dukuh Ringin Anom Desa Giyanti
sedang melintas diatas jembatan yang rapuh.
(foto: teg-ib)
BLORA. Kondisi jembatan yang sudah tua dan kayunya mulai rapuh membuat warga Desa Giyanti Kecamatan Sambong tepatnya RT 06 RW 01 Dukuh Ringin Anom terus merawa was-was takut kalau sewaktu-waktu jembatan ambrol seiring dengan datangnya musim hujan yang sering membuat arus sungai naik.

Mereka mendambakan adanya pembangunan jembatan baru yang lebih layak sebagai akses lalu-lintas dan transportasi warga dari Desa menuju pusat ekonomi baik ke Kecamatan Sambong maupun ke Kecamatan Cepu.

Pasalnya, jembatan yang menjadikan jalan utama warga untuk beraktifitas kondisinya sangat memprihatinkan. Jembatan yang terbuat dari kayu dengan panjang hampir 50 meter ini keadaannya sudah lapuk, padahal merupakan jalan satu-satunya untuk melakukan aktifitas sehari-hari.

Sapua, Ketua RT 06 mengaku jembatan yang dibangun sejak 10 tahun lalu itu kondisinya sudah mengkhawatirkan. Kayu yang digunakan sebagai alas jembatan mulai lapuk dan beberapa sudah mulai retak/patah. Selain itu kanan kiri jembatan juga tidak ada pegangannya.

“Saat musim penghujan seperti ini warga semakin was-was ketika melintasi jembatan tersebut. Mereka pun harus berhati-hati saat melintasi jembatan apalagi jika arus sungai sedang deras,” kata Sapuan, Jumat (25/12) kemarin.

Menurutnya salah satu dukuh di Desa Giyanti yang berbatasan dengan Desa Kasiman Bojonegoro Jawa Timur ini hanya memiliki satu jalan utama berupa jembatan yang membentang di atas sungai Batokan. Namun jembatan yang menjadi penopang aktifitas sehari-hari warga ini mulai tak layak.

“Selain melalui jembatan ini, sebenarnya ada jalan lain namun jaraknya lebih jauh kurang lebih sekitar puluhan kilometer dan harus masuk hutan. Namun memasuki musim seperti ini jalan tersebut tidak bisa dilewati karena becek,” tambahnya.

Oleh karena itu pihaknya sangat berharap jembatan sekaligus jalan utama di Desa Giyanti ini bisa diperbaiki. “Kami harap pada pemerintah terkait bisa memperbaiki jembatan minimal pada penopang jembatan. Sehingga warga yang melintasi jembatan tidak merasa was-was,” harapnya.

Sementara itu salah satu warga setempat, Lamat mengaku kerap dag dig dug saat melintasi jembatan tersebut. Tak jarang untuk berakitifitas harus medorong kendaraan melewati jembatan hingga seberang untuk bisa beraktifitas kembali.

“Takut kalau naik motor saat melintasi jembatan. Untuk lebih amannya sering kali saya dorong motor sampai seberang jembatan baru dinaiki kembali,” ungkapnya. (tio-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved