![]() |
Seorang petugas sedang menjamas pusaka kabupaten. (foto: heri) |
Sebelum dikirab nanti malam, pusaka kabupaten sendiri sebelumnya telah
dilakukan proses penjamasan atau pencucian dengan air bunga dan jeruk nipis di
kompleks Pendopo Kabupaten pada pukul 11.00 WIB siang tadi. Diantaranya keris
Kyai Bisma milik Bupati Blora tempo dulu, tombak prajurit kabupaten, payung,
tongkat komando bupati, serta beberapa keris kuno lainnya.
Kepala Bidang Kebudayaan DPPKKI Kabupaten Blora, Suntoyo menjelaskan
bahwa jamasan pusaka sudah merupakan tradisi setiap Hari Jadi Kabupaten Blora
tiba. “Ini sudah tradisi tahunan sebagai bentuk penghormatan benda-benda pusaka
peninggalan leluhur agar tetap terawat dan terjaga keasliannya,” katanya.
Setelah dijamas, berdasarkan keterangan yang diperoleh nanti malam
tepat pukul 00.00 WIB akan dilakukan kirab pusaka dengan laku bisu (tanpa
suara). Kirab akan diberangkatkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Ihwan Sudrajat dari
Pendopo Kabupaten. Semua peserta kirab akan mengenakan busana jawa, memakai
beskap dan jarik batik serta blangkon.
![]() |
Beberapa benda pusaka Kabupaten Blora yang telah dijamas pagi tadi. (foto: heri) |
Kirab sendiri akan melalui sejumlah rute jalan-jalan utama mengelilingi
pusat Kota Blora. Begitu keluar dari Pendopo Kabupaten ke Alun-alun, peserta kirab
akan bergerak menuju Jl.RA Kartini - Jl.Dr Sutomo - Gunung Sumbing - Jl.Pemuda -
Jl.Arumdalu - Jl.Kol Sunandar - Jl.Nusantara - Jl.KHA Dahlan - Jl.Abu Umar dan
kembali ke Pendopo Kabupaten.
Sedangkan pucak Hari Jadi Kabupaten Blora ke 266 sendiri akan
diperingati dengan Kirab Budaya keesokan harinya, Jumat (11/12) mulai 07.00 WIB
dengan mengambil start dari Pendopo Kabupaten menuju Kantor DPRD Kabupaten Blora
dengan rute sejauh 2 km menyusuri Jl.Pemuda dan Jl.Ahmad Yani. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar