![]() |
Bupati Djoko Nugroho (kanan) mendukung dan memberikan ucapan kepada para dalang cilik di Pendopo Kabupaten. |
Selain itu, menggairahkan dan memupuk bakat dan kecintaan terhadap pertunjukan wayang, dimana dalam ceritanya tercermin pendidikan moral, petuah, filsafat, melalui seni pedalangan dan pertunjukan wayang.
"Saya orang yang sangat cinta kesenian. Kita harus melestarikan dan harus berbangga punya kesenian yang mendunia," kata Bupati Blora Djoko Nugroho.
Menurut dia, pembinaan sejak dini dunia pewayangan harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak agar melahirkan generasi penerus pelestari budaya bangsa. Maka, menurutnya festival seperti ini harus rutin diselenggarakan.
Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora, Slamet Pamuji berharap Festival Dalang Bocah bisa menjadi agenda tahunan sebagai wahana pembinaan sekaligus edukasi, kompetisi dan apresiasi terhadap dalang bocah.
"Festival ini juga sebagai stimulus kepada generasi muda agar semakin cinta wayang dan pada akhirnya mereka senang belajar wayang," kata Mumuk sapaan akrabnya.
Fetival Dalang Bocah yang untuk kedua kalinya digelar pemkab. Blora ini diikuti 12 peserta. Tingkat SMP dan SMA sebanyak 4 peserta dan 8 peserta tingkat SD.
Tingkat SD juara I diraih Tegar Haryo Seno yang juga sebagai peserta dalang termuda, juara II Wishme Salman Abdillah, Juara III Adnantya Akmal Fauzan yang juga sebagai juara favorit, Harapan I Catur Ibnu Nabawi dan Harapan II diraih Ridwan Puji Nugroho.
Dikategori SMA juara I diraih Wahyu Bimantoro, juara II Yogi Dwi Oktavianto, juara III Igo Ilham Samporna, Harapan I Surya Aji Anggoro yang juga sebagai penyaji favorit, Harapan II diraih Sang Luhung Wahyu Murdha. (DPPKKI | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar