![]() |
Warga Kecamatan Jati berebut air bersih dari truk tangki BPBD Blora, kemarin. |
Kepala
pelaksana harian (Kalakhar) BPBD Blora, Sri Rahayu menjelaskan pada tahap awal
ini telah menyalurkan setidaknya 48 truk tangki air bersih untuk Kecamatan
Jati. “Hari ini (kemarin-red) kami telah menyalurkan bantuan air bersih
sebanyak 48 truk tangki di beberapa desa di Kecamatan Jati yang memang menjadi
langganan kekeringan saat kemarau,” jelasnya.
Penyaluran
bantuan air bersih akan terus dilakukan secara bertahap ke semua wilayah desa
yang mengalami krisis air bersih. Setelah dari Kecamatan Jati, nantinya akan
bergeser ke wilayah kecamatan lainnya yang juga dilanda kekeringan.
“Sementara
ini setiap desa di Kecamatan Jati baru kami bantu 4 tangki air bersih. Semoga
bisa membantu meringankan beban masyarakat, terlebih saat ini sedang bulan puasa,”
tambah Sri Rahayu.
Setidaknya
sudah ada 164 desa dari seluruh kecamatan di Kabupaten Blora yang mengajukan
bantuan air bersih ke BPBD Blora. Namun karena keterbatasan armada truk
pengangkut air bersih, sehingga pelaksanaan dropping air dilakukan bertahap
(tidak bisa serentak).
“Kami
juga telah mengajukan bantuan truk tangki air bersih ke Badan Koordinasi
Wilayah (Bakorwil I) Jateng yang berkedudukan di Pati. Nanti akan ada bantuan
air bersih juga dari sana yang dikoordinasikan dengan BPBD Blora,” lanjut Sri
Rahayu.
Sementara
itu, Camat Jati Hendy Purnomo merasa cukup terbantu dengan adanya bantuan
dropping air bersih dari BPBD Blora. “Kecamatan Jati memang wilayah paling
rawan kekeringan saat kemarau di Kabupaten Blora. Dari 12 desa yang ada semua
berpotensi krisis air bersih, sehingga warga terpaksa membeli air saat musim
kemarau,” jelas Hendy.
0 komentar:
Posting Komentar