Home » , » Makan Rame-rame, Warga Mlangsen Blora Lestarikan Tradisi Lebaran Ketupat

Makan Rame-rame, Warga Mlangsen Blora Lestarikan Tradisi Lebaran Ketupat

infoblora.id on 24 Jul 2015 | 09.00

Ratusan warga berkumpul bersama di depan Masjid
Al-Yahya untuk mengikuti syukuran Lebaran Ketupat.
BLORA. Suasana halaman Masjid Al-Yahya di lingkungan Dukuhan RT 01 RW 03 Kelurahan Mlangsen Blora, Jumat pagi (24/7) menjadi riuh. Ratusan warga setempat melakukan tradisi makan ketupat sayur bersama-sama dalam rangka memperingati Lebaran Ketupat atau yang lebih dikenal dengan istilah Bakda Kupat (Bada Kupat).

Masing-masing warga dengan membawa setampah ketupat lengkap dengan sayur dan lauknya berkumpul di halaman masjid mulai pukul 06.00 WIB. Tidak hanya diikuti oleh bapak-bapak, tradisi kupatan warga Mlangsen ini juga diikuti ibu-ibu, remaja dan anak-anak. Mereka makan bersama-sama dengan alas daun pisang dan daun jati.

Rusdi, ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Mlangsen mengungkapkan bahwa acara tradisi syukuran kupat yang digelar di halaman Masjid Al-Yahya merupakan agenda rutin tahunan warga setempat. “Ini adalah acara rutin tahunan di wilayah kami mas. Semua warga membawa ketupatnya masing-masing yang telah dimasak untuk dikumpulkan dan didoakan bersama di halaman masjid, kemudian saling ditukar lalu dimakan bersama-sama,” jelas Rusdi.

Sementara itu, Muslih petugas Takmir Masjid Al-Yahya menjelaskan tujuan penyelenggaraan acara kupatan ini adalah untuk melestarikan budaya Islam khususnya dan memupuk kerukunan warga secara umum.

“Lebaran ketupat merupakan tradisi budaya Islam di Indonesia, khususnya Jawa. Pelaksanaannya tepat di 8 Syawal setiap tahun. Yakni bentuk syukur setelah menjalankan puasa sunah syawal selama satu pekan usai Idul Fitri. Tradisi baik ini patut untuk terus dilestarikan setiap tahunnya,” jelas Muslih.

“Selain untuk melestarikan tradisi Islam, pelaksanaan syukuran kupatan dengan cara berkumpul, berdoa dan makan bersama merupakan upaya untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. Disini akan terwujud suasana kerukunan ketika semua saling berinteraksi bertukar makanan dan saling memberi. Moment seperti ini sekarang sudah jarang dijumpai di wilayah perkotaan. Oleh karena itu kami berupaya terus melakukannya,” lanjut Muslih.

Wafi Ilham salah satu pemuda setempat mengaku senang bisa mengikuti acara syukuran Lebaran Ketupat di wilayahnya. “Saya senang bisa ikut kegiatan ini, semua warga kumpul dan makan bareng-bareng. Suasananya jadi enak, apalagi makan dengan alas daun pisang terasa lebih sedap bersama keluarga dan kawan-kawan,” kata Wafi. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved