![]() |
Salah satu kegiatan KBM di SMAN 1 Blora. Mulai tahun ajaran baru ini SMAN 1 Blora dan SMAN 1 Cepu melaksanakan kebijakan 5 hari belajar dalam seminggu. |
Untuk diketahui kebijakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 5 hari dalam seminggu ini merupakan
anjuran dari Gubernur Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jateng
dengan maksud meningkatkan kualitas pendidikan. Semua sekolah jenjang SMA dan
SMK sederajat dianjurkan melaksanakan pembelajaran 5 hari dalam seminggu.
“Guru harus semakin kreatif dalam
pembelajaran, jangan terlalu banyak memberikan PR sehingga siswa jenuh. Di
sekolah dan dirumah tidak ada bedanya karena kebanyakan tugas. Beri mereka
waktu untuk berkumpul santai bersama keluarga di akhir pekan karena disitulah
nilai-nilai budi pekerti dari orang tua ditanamkan,” kata Ganjar seperti
dikutip dari merdeka.com.
Namun di Kabupaten Blora belum semua
sekolah SMA-SMK siap melaksanakan kebijakan tersebut, sehingga Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Blora hanya menyiapkan 2 sekolah yang
dijadikan percontohan, yakni SMAN 1 Blora dan SMAN 1 Cepu.
“Kebijakan lima hari belajar dalam seminggu
baru kami terapkan di dua sekolah sebagai percontohan karena semua sekolah
belum siap. Sementara baru SMAN 1 Blora dan SMAN 1 Cepu yang melaksanakannya.
Untuk SMK belum ada, sehingga SMK masih 6 hari belajar,” kata Ahmad Wardoyo,
kepala Dindikpora Blora.
Adanya kebijakan ini pun ditanggapi beragam
oleh para siswa di SMAN 1 Blora dan SMAN 1 Cepu yang sekolahnya dijadikan
percontohan sekolah 5 hari. Seperti yang diungkapkan Deni salah satu siswa SMAN
1 Blora, ia senang jika sekolah hanya 5 hari dalam seminggu karena liburnya
jadi dua hari (Sabtu-Minggu). “Enak mas kalau hanya masuk 5 hari sehingga bisa
menambah waktu libur dan berkumpul keluarga, terlebih buat temen-temen yang
ngekost karena rumahnya jauh,” kata Deni.
Sementara itu, Adit siswa SMAN 1 Cepu
justru kurang setuju dengan kebijakan lima hari sekolah ini. “Saya kurang
setuju, karena kalau 5 hari sekolah dalam seminggu itu pulangnya lebih sore.
Padahal kalau hari biasa saja jam 14:00 pulang rasanya sudah ngantuk dan capek.
Apalagi kalau pulang sampai sore, pasti gak bisa konsentrasi belajar,”
bebernya.
Dengan situasi seperti ini ternyata
kebijakan ini masih menjadi pro-kontra di kalangan pelajar. Pemerintah diimbau
terus melakukan evaluasi secara berkala tentang pelaksanaan kebijakan 5 hari
sekolah agar kedepan semakin dibenahi teknis opersionalnya sehingga dapat diterima
semua pihak. (rs-infoblora)
1 komentar:
Kalau ingin menerapkan 5 hari sekolah dalam seminggu, lebih baik diterapkan disemua sekolah jangan hanya 2 sekolah saja, hal tersebut bisa saja membuat siswa lain iri dengan siswa lainnya karena libur 2 hari dalam seminggu.
Posting Komentar