![]() |
Salah satu warga mengeluhkan kelangkaan elpiji 3 kg, kalaupun ada harganya cukup tinggi diatas Rp 20.000. |
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Blora melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM
(Disperindagkop UMKM) akan melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi
agen-agen gas elpiji 3 kg se Kabupaten. Pasalnya harga di pasaran saat ini sangat
dikeluhkan warga, saat kebutuhan pokok juga merangkak naik jelang ramadhan.
Kepala Disperindagkop UMKM Kabupaten Blora,
Maskur menjelaskan bahwa sebenarnya kuota elpiji 3 kg untuk Kabupaten Blora
sudah mencukupi tetapi ternyata masih banyak ditemui keluhan. “Kami sebelumnya
sudah memperhitungkan kuota kebutuhan elpiji 3 kg untuk Blora, begitu juga
dengan harga sudah diatur dengan HET. Tetapi masih banyak laporan masuk tentang
kelangkaan dan mahalnya harga, sehingga kita lakukan cek lapangan,” jelas
Maskur, Senin (15/6) kemarin.
Untuk diketahui, berdasarkan pantauan tim info
Blora di lapangan, harga elpiji 3 kg eceran di wilayah perkotaan beragam. Ada
yang menjual Rp 16.000, ada Rp 18.000 hingga Rp 20.000. Parahnya di pedesaan
tingkat pengecer menjualnya dengan harga Rp 22.000 dan ini sangat memberatkan
warga. Pasalnya kita ketahui bersama besaran HET elpiji 3 kg di Kabupaten Blora
sudah ditetapkan Rp 16.000, namun pelaksanaan di lapangan jauh menyimpang.
Mengatasi hal tersebut, mulai hari ini Selasa
(16/6) pihak Disperindagkop UMKM mulai melakukan cek lapangan. “Kita mulai dari
timur di Kecamatan Cepu, disana ada beberapa agen. Sedangkan di Blora sendiri
ada sekitar 6 agen penyalur elpiji. Jika memang benar terjadi kelangkaan maka
akan kembali kita susun permintaan tambahan kuota ke Pertamina,” lanjut Maskur.
(rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar