![]() |
Salah satu gelandangan tertangkap petugas Satpol PP untuk selanjutnya akan dibawa ke Panti Sosial. |
Sejak awal Ramadhan beberapa waktu lalu, petugas Satpol PP Blora terus melakukan operasi pengemis, gelandangan, orang terlantar (PGOT) bahkan orang gila yang merusak pemandangan kota. Operasi tersebut merupakan sebagian dari operasi non hukum karena pelakunya akan diberi pembinaan di panti sosial.
”Operasi penanganan PGOT ini merupakan salah satu agenda rutin Satpol PP untuk menciptakan kondisi aman dan nyaman setiap bulan ramadhan. Dari operasi awal yang dilakukan di Kota Blora beberapa waktu lalu kita telah mengamankan 5 PGOT tanpa identitas jelas. Mereka mengaku tidak berasal dari Blora,” kata Sri Handoko, Kepala Satpol PP Kabupaten Blora.
Beberapa dari mereka terkadang tinggal di ringin kurung Alun-alun, teras Sasana Bakti, Taman Mustika, Taman Bangkle hingga Stasiun Lama. Keberadaan mereka sangat mengganggu aktifitas masyarakat yang ada di lingkungan tersebut sehingga perlu ditertibkan.
”Tidak hanya di Blora, rencananya razia serupa juga akan dilakukan di Kecamatan Cepu mengingat di perbatasan provinsi Jateng-Jatim ini juga banyak dijumpai gelandangan dan pengemis yang suka beraksi di perempatan lampu merah dan menghuni beberapa sudut kota,” tambah Sri Handoko.
Setelah dilakukan pengamanan, para PGOT ini akan diserahkan untuk dibina di panti sosial Pamardi Karya yang ada di Desa Ngampel Kecamatan Blora untuk direhabilitasi. Jika ada yang masih punya keluarga di luar kota akan dipulangkan dengan cara menghubungi keluarganya tersebut.
”Kita akan koordinasi juga dengan kepolisian untuk mengidentifikasi data-data kependudukan para gelandangan ini sehingga bisa dilacak dari aman daerah asal mereka,” pungkas Sri Handoko. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar