![]() |
20 petani dari Desa Buluroto Kecamatan Banjarejo didampingi Babinsa Koramil 03 Banjarejo belajar pengendalian hama serangga di sawah Gabus Kelurahan Mlangsen, Blora. |
Sebanyak
20 orang petani dari kelompok tani Subur Makmur Desa Buluroto Kecamatan Banjarejo
didampingi Babinsa Koramil 03 Banjarejo Serma Nyoto mengikuti penyuluhan alat
lighting trap atau alat pendeteksi serangan hama serangga terhadap tanaman
padi. Acara penyuluhan ini langsung dilaksanakan di lokasi persawahan
percontohan yang ada di kawasan Gabus Kelurahan Mlangsen Blora.
Bertindak
sebagai narasumber yakni Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Sendangwungu, Dhina Wahyu A, Amd bekerja
sama dengan PPL Mlangsen Luhur Bagus. Dhina Wahyu sebagai narasumber menjelaskan,
alat lighting trap dengan jumlah empat lampu berwarna dipasang di
sisi hamparan sawah yang digarap kelompok tani, guna untuk mendeteksi serangan hama serangga terhadap tanaman padi.
“Empat
lampu berwarna yang dimaksud, warna biru untuk mendeteksi penyakit serangga,
warna hijau penyakit wereng sedangkan warna kuning dan putih untuk mendeteksi
penyakit berasal dari binatang herbivore,” jelas Dhina.
Tiap malam, lampu tersebut akan menyala dari pasokan energi yang bersumber
tenaga surya (solar cell). Nyala lampu tersebut akan mengundang kehadiran
berbagai jenis serangga terutama walang, kepik, dan wereng, yang setelah
mendekati lampu langsung jatuh masuk jebakan.
“Setiap paginya kotak jebakan dibuka oleh anggota kelompok tani. Kemudian
dihitung jumlah serangga per jenis. Seperti wereng berapa ekor, walang berapa
ekor, dan jenis serangga lainnya,” lanjut Dhina.
“Jumlah serangga yang dihitung per jenis tersebut kemudian dibagi dengan
luas areal sawah yang berada dalam radius light trap. Kemudian dihitung
populasi rata-ratanya. Apakah jumlah serangga yang masuk perangkap sudah di
atas ambang ancaman atau belum. Bila sudah di atas ambang ancaman, pihak
kelompok tani langsung melakukan tindakan penanggulangan hama sebelum produksi
terancam. Ini merupakan upaya dini ditingkat dini agar stabilitas produksi
gabah di tingkat petani tetap terjamin,” tambahnya.
“Lighting trap ini juga dilengkapi alat penangkal petir, dan bisa digunakan
saat musim palawija guna memantau serangan hama serangga saat musim tanam atau
pasca panen,” jelas Luhur Bagus.
Sementara
itu, Dandim 0721 Blora Letkol Inf Ariful Mutaqin, melalui Danramil 03 Banjarejo
Kapten Inf Sukemi mendukung penuh upaya edukasi dan sosialisasi penanganan hama
serangga kepada petani dengan menggunakan lighting trap ini.
“Dengan
alat peralatan yang canggih ini, diharapkan bisa membantu para petani di
Kabupaten Blora dan khususnya petani wilayah Kecamatan Banjarejo dalam rangka
meningkatkan swasembada pangan nasional,” ujar Danramil 03/Banjarejo Kapten Inf
Sukemi. (Pendim | rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar