Home » , » Kirun Ajak Pemerintah Daerah se Jawa Tiru Kebijakan Bupati Blora Melestarikan Wayang

Kirun Ajak Pemerintah Daerah se Jawa Tiru Kebijakan Bupati Blora Melestarikan Wayang

infoblora.id on 30 Mei 2015 | 01.00

Seniman sekaligus pelawak Kirun mengajak semua pemerintah daerah di Jawa untuk mengikuti kebijakan Bupati Blora
yang mencanangkan pagelaran wayang kulit sebulan sekali dalam melestarikan budaya tradisional sekaligus potensi kesenian daerah.
BLORA. Kebijakan Bupati Blora Djoko Nugroho melalui Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) bersama Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kab.Blora yang mencanangkan pagelaran Wayang Kulit Selapanan, yakni sebulan sekali melaksanakan pentas wayang kulit dalang lokal mendapatkan berbagai apresiasi positif dari berbagai kalangan.

Salah satunya pelawak kondang dari Madiun, H.Sakirun atau yang lebih tenar dengan nama Kirun ikut mengapresiasi agenda rutin wayangan yang diselenggarakan setiap malam Jumat Pon di Pendopo Kabupaten Blora ini. Hal tersebut ia sampaikan saat tampil mengisi wayang malam Jumat Pon di Pendopo Kabupaten pada Kamis (28/5) lalu.

“Saya bingung saat dihubungi utusan Bupati Blora untuk tampil menghibur masyarakat dalam pentas wayang kulit di pendopo ini. Biasanya Bupati memanggil saya saat keperluan acara hari jadi kabupaten, agustusan atau pentas akhir tahun. Eh ndak tahunya malah wayangan rutin malam Jumat Pon. Ini diluar dugaan saya, ternyata di Blora ada wayangan setiap bulan di pendopo,” kata Kirun.

“Ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah daerah dalam melestarikan seni budaya di tanah jawa, khususnya dunia pewayangan. Selama ini banyak pemerintah daerah hanya berpidato untuk melestarikan seni budaya. Lestarikan wayang..!! Lestarikan wayang..!! Tetapi jarang menggelar pementasan wayang. Beda dengan Blora yang lebih dahulu sudah kali ketujuh menggelar wayangan rutin. Ini perlu menjadi contoh untuk pemerintah daerah lain,” tambahnya.

“Kebetulan Ketua PEPADI Pusat kemarin yang terpilih dari Blora, dan saya masih dalam kepengurusan PEPADI Pusat. Nanti akan saya usulkan ke Pemerintah Pusat agar kebijakan Bupati Blora ini bisa ditiru para bupati atau kepala daerah lainnya yang ada di jawa agar dalam melestarikan seni budaya lokal tidak hanya pidato, tapi aksi nyata,” lanjut Kirun.

Sementara itu Bupati Blora, Djoko Nugroho dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa seni budaya tradisional merupakan penegak kesatuan bangsa Indonesia. “Kesenian tradisional adalah roh dan penyemangat bangsa. Dialah jatidiri bangsa Indonesia, dengan kuatnya seni tradisi maka kesatuan dan rasa cinta tanah air Indonesia semakin kuat dan tidak akan mudah goyah,” jelas Bupati yang akrab dipanggil Kokok ini.

Adapun pagelaran wayang kulit rutin malam Jumat Pon kemarin menampilkan 3 dalang lokal sekaligus yakni dalang cilik Wismi Salman Abdillah bocah kelas IV SD Baitunnur Blora dengan lakon Anoman Duto, dalang dewasa Ki Budi Prayitno dan Ki Nursam Hadi dengan lakon Wahyu Topeng Waja Tumurun. Serta menampilkan 6 sinden-sinden lokal Blora yang diiringi paguyuban karawitan Among Raos Blora. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved