BLORA. Tidak adanya jembatan
penyeberangan di Sungai Lusi, membuat warga Dukuh Ngembag Desa Sumberejo
Kecamatan Ngawen was-was. Terlebih sungai terpanjang di Kabupaten Blora ini
sering berarus deras dan cukup dalam, tak ayal warga yang sering menyeberang
dihantui rasa khawatir saat menyeberang. Takut hanyut terbawa arus.
Sudah bertahun-tahun warga
setempat merindukan pembangunan jembatan di wilayah tersebut. Pembangunan
jembatan dinilai sangat penting, karena ini juga merupakan akses menuju
pemakaman umum desa setempat. Keadaan jalannya juga rusak.
Bahkan belum lama ini di media
sosial facebook ramai diperbincangkan, karena salah seorang warga Desa
Sumberejo mengunggah foto dan video tentang perjuangan warga Dukuh Ngembag
menyeberangi sungai sambil menggotong jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman
di sebrang sungai.
Keadaan tersebut mengundang
keprihatinan kalangan DPRD Jawa Tengah, Arief Rohman yang aktif dalam media
sosial. Anggota Komisi B DPRD Jateng yang juga asli Kabupaten Blora ini sengaja
pulang ke Blora dari Semarang untuk meninjau lokasi Dukuh Ngembag Desa
Sumberejo
Warga menyeberang sungai membawa hasil pertanian. Sedangkan dua orang melakukan pengukuran lebar sungai untuk merencanakan jembatan yang akan diusulkan pembangunannya. |
“Kali ini saya lihat dahulu
bagaimana keadaannya di lapangan. Jika sangat penting dan mendesak untuk
dibangun jembatan dan perbaikan jalan, maka akan saya usulkan dalam perencanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) agar dana pembangunannya bisa
segera dianggarkan,” jelas Arief Rohman.
“Saya cukup prihatin dengan
keadaan ini. Belum lama ini saya nonton foto dan video yang diunggah warga di
media sosial tentang keranda jenazah digotong menembus derasnya banjir sungai
untuk menuju lokasi pemakaman. Terlebih jika hujan cukup deras, sungai akan
banjir dan sangat membahayakan warga,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa
Sumberejo, Bakir saat dihubungi terpisah membenarkan bahwa warganya sangat
membutuhkan adanya jembatan di Dukuh Ngembag. “Warga sini kalau mau ke makam ya
harus nyebrang sungai mas. Kalau kemarau sih airnya dangkal tidak membahayakan,
namun saat musim hujan sangat mengkhawatirkan. Warga yang mengangkut hasil
pertanian juga harus menyeberang sungai. Jika ada jembatan maka akses warga
akan lebih baik dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” bebernya.
(rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar